Sumber: Yoursay – Suara.com
Oleh: Heflin Laurensia Datubara
Suara USU, Medan. Di era globalisasi saat ini, kemampuan berbahasa asing telah menjadi suatu kebutuhan yang fundamental bagi mahasiswa, bukan lagi hanya sebagai keterampilan tambahan saja. Apalagi dalam akademik dan profesional, penguasaan bahasa asing menjadi modal penting untuk menghadapi tantangan kompetisi global yang semakin ketat. Lantas, mengapa bahasa asing ini menjadi penting untuk mahasiswa?
Pertama, kemampuan berbahasa asing membuka pintu yang lebar untuk akses informasi dan pengetahuan. Mayoritas literatur ilmiah, jurnal akademik, dan sumber referensi berkualitas tinggi diterbitkan dalam bahasa Inggris. Mahasiswa yang menguasai bahasa asing akan lebih mudah memahami serta mengintegrasikan berbagai sumber pengetahuan mutakhir dalam studinya.
Kedua, bahasa asing memperluas peluang akademik dan profesional. Kesempatan untuk pertukaran pelajar, program magang internasional, bahkan beasiswa luar negeri sangat tergantung pada kemampuan berbahasa. Mahasiswa yang memiliki keterampilan bahasa asing lebih kompetitif dalam meraih kesempatan-kesempatan tersebut.
Selanjutnya, belajar bahasa asing tidak sekadar menguasai kosakata dan tata bahasa, tetapi juga mampu membangun pemahaman lintas budaya kita. Setiap bahasa membawa perspektif unik dalam memandang dunia. Dengan mempelajari bahasa asing, mahasiswa akan mampu mengembangkan kemampuan berpikir kritis, empati, juga wawasan global yang lebih luas.
Tidak dapat dipungkiri, era digital saat ini mendorong pentingnya konektivitas internasional. Kita bisa berkaca pada jaringan profesional dan komunikasi akademik berskala internasional yang kini membutuhkan kemampuan berbahasa asing yang baik. Mahasiswa yang proaktif mengembangkan keterampilan ini akan memiliki keunggulan kompetitif yang signifikan.
Namun, mempelajari bahasa asing memang membutuhkan komitmen dan konsistensi. Oleh karena itu, sobat Suara USU bisa menghadiri kelas bahasa, di pusat bahasa USU, atau melakukan praktik berkelanjutan melalui berbagai metode, misalnya menonton video berbahasa asing tanpa penerjemahan, membaca literatur, berinteraksi dengan penutur asli, atau mengikuti pertukaran budaya.
Kesimpulannya, mempelajari bahasa asing bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi mahasiswa yang ingin sukses di era modern. Semoga dengan kemampuan ini, kita mahasiswa mampu memperkaya kompetensi akademik dan juga bisa membuka pintu menuju peluang yang lebih luas dan bermakna.
Redaktur: Feby Simarmata