SUARA USU
Sastra

Air Mata Bumi

(Sumber foto: Pinterest/Ay Damanik)

Karya: Cut Farah H.P

Suara USU, Medan.

 

Hamparan air turun

Untaian angin menari

Jangan menangis

Angkasa sudah mewakilkan

Nafas sudah mewakili

 

Gelap ataupun terang

Pagi ataupun siang

Suka ataupun kelam

Sore ataupun malam

 

Meluncur tanpa siapa yang sangka

Menetes tanpa siapa yang duga

Menderai deras bahkan secara tetiba

 

Ada yang suka

Ada yang lupa

Ada yang tak terpikat

Ada pula yang terjerat

 

Namun tak ada yang membenci hamparan air ini

Mungkin ada yang membutuhkan benda cair ini

 

Kau sebut apa ini?

 

Menangis? Atau Hujan?

 

Dari langitkah? Atau dari kedua bola kecil yang terletak indah diwajah?

 

Redaktur: Fathan Mubina


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Semak Hati

redaksi

Puisi: Kala Itu

redaksi

Puisi: Anak Negeri Menyapa

redaksi