Reporter: Vimelia Hutapea/Khairani
Suara USU, Medan. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sumatera Utara (USU) menyelenggarakan konsolidasi akbar di depan Gedung Pemerintahan Mahasiswa, Rabu (19/02). Konsolidasi ini bertujuan untuk membahas dan mengevaluasi kembali InPres (Instruksi Presiden) No.1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Konsolidasi ini dimulai pada pukul 17:45 WIB dengan dihadiri oleh pengurus BEM USU, BEM Fakultas dan Mahasiswa USU sekawasan.
Konsolidasi tersebut membahas dan mendiskusikan tentang kebijakan Inpres yang harus melalui riset ilmiah, mengesahkan RUU Perampasan Aset, pengambilan fungsi independensi KPK, dan rencana revisi UU TNI/POLRI. Adapun tawaran dari forum, mereka juga menambahkan untuk mendiskusikan masalah lokal, salah satunya kasus pembunuhan keluarga wartawan di tanah Karo. Namun, forum menanggapi bahwa konsolidasi ini lebih mengutamakan tuntutan prioritas yaitu efisiensi anggaran yang mengarah pada pendidikan.
Di tengah diskusi, banyak timbul argumentasi-argumentasi hingga menyebabkan kericuhan kecil dalam forum. Dalam hal ini, Ketua BEM USU, Muzammil Ihsan, didampingi wakilnya, M. Thoibul Fattah, memberikan tanggapan guna menengahi situasi forum yang kian memanas.
“Kami mengajak teman-teman konsolidasi untuk menyamakan persepsi tentang apa yang akan dibawa dan kami memastikan aksi ini tidak karbitan maupun bayaran agar tidak ada barisan yang dijual,” ujar ketua BEM USU.
Sejak berita ini dirilis, belum ada hasil akhir putusan tuntutan yang akan dibawa untuk aksi. Terkait perbedaan persepsi terkait penghapusan atau peninjauan efisiensi dari forum ini, masih dilakukan diskusi untuk mufakat.
Redaktur: Indira Rivany