Reporter: Yolanda Febriana Sinaga, Angelica Maria
Suara USU, Medan. Accounting Intelligence Fair (AIF) 2.0 telah diselenggrakan dengan menampilkan berbagai kompetisi akademik menarik, yaitu Olimpiade Akuntansi (Action) dan Lomba Karya Tulis Ilmiah (Concern). Kegiatan ini berlangsung sejak Oktober 2024. Dimulai dari pendaftaran, babak penyisihan, hingga Grand Final pada 2 Februari 2025. Awarding Night Accounting Intelligence Fair (AIF) 2.0 merupakan penutupan kompetisi yang dimulai dengan Gala Dinner bersama dosen, juri, delegasi, dan tamu undangan. Acara dilanjutkan dengan laporan kegiatan oleh Ketua Panitia AIF 2.0, sambutan dari Ketua HMA, dan perwakilan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Tahun ini, terdapat 101 tim, terdiri dari 66 tim untuk Olimpiade Akuntansi dan 35 tim untuk Lomba Karya Tulis Ilmiah. Dari jumlah tersebut, hanya 5 tim lolos ke final Action dan 3 tim ke final Concern. Selain kompetisi, peserta juga diajak mengunjungi tempat bersejarah di Medan, seperti Museum Negeri dan Istana Maimun. selanjutnya, Acara ini ditutup dengan Awarding Night sebagai puncak kegiatan.
Nino Oksan Primsa Tarigan, selaku ketua panitia, menjelaskan bahwa AIF 2.0 merupakan inisiatif Himpunan Mahasiswa Akuntansi di bawah bidang Ilmiah. “Acara ini bertujuan menyediakan wadah bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan akademik melalui kompetisi tingkat nasional. Action ditujukan khusus untuk mahasiswa akuntansi, sementara Concern terbuka untuk semua jurusan. Babak penyisihan dan semifinal dilakukan secara daring, sedangkan final di Medan, ujarnya.” Ia juga menyatakan antusiasme peserta melebihi ekspektasi, dengan pendaftar dua kali lipat dari target. “Momen puncak dalam Awarding Night adalah pengumuman pemenang, karena peserta telah berjuang sejak awal tahun.”
Nino menekankan bahwa manfaat AIF 2.0 tidak hanya terbatas sertifikat, tetapi juga peningkatan wawasan akademik, pengalaman berkompetisi, dan kesempatan mengeksplorasi budaya Medan. “Harapan saya, AIF terus berkembang, semakin dikenal di tingkat nasional, dan menarik lebih banyak peserta tahun depan. Saya juga berharap peserta merasa nyaman dengan fasilitas yang disediakan, termasuk akomodasi dan transportasi.”
Peserta AIF 2.0, Orie Priscila dari UGM, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mengungkapkan bahwa acara ini sangat terorganisir dengan baik. “Semua kegiatan dipersiapkan secara matang, termasuk rundown acara yang jelas dan perhatian panitia terhadap kebutuhan peserta.” Orie awalnya diajak oleh temannya untuk ikut serta, dan setelah mengetahui skala kompetisinya yang besar, ia semakin tertarik. “AIF menawarkan pengalaman kompetitif dan banyak manfaat bagi mahasiswa.” Ia juga mengapresiasi atmosfer yang ramah di antara peserta, meskipun belum menemukan teman yang cocok, ia menikmati diskusi dan berbagi pengalaman dengan peserta lain.
Naya, peserta dari Universitas Sumatera Utara (USU), berbagi pengalaman pertamanya mengikuti kompetisi AIF. Ia merasa tertantang dan tertarik dengan konsep acara ini. “saya ikut untuk menambah pengalaman dan memperluas jaringan pertemanan dengan mahasiswa dari berbagai universitas.” Naya merasa nyaman berinteraksi dengan peserta lain yang sangat ramah. Ia mengikuti Action (Olimpiade Akuntansi) dan menilai kompetisi ini telah dipersiapkan dengan baik.
Dosen yang hadir dalam acara ini, Munawarah, S.E., M.Si, mengapresiasi kerja keras panitia dalam menyelenggarakan AIF 2.0. “Acara ini ajang pengembangan diri mahasiswa. Materi yang diterima dapat langsung diaplikasikan dan mengasah soft skill mereka” ujarnya. Ia menyoroti pentingnya kemampuan mahasiswa bekerja di bawah tekanan, terutama dalam babak final yang mengharuskan mereka menyelesaikan kasus dalam waktu terbatas. “Kemampuan mengatasi tekanan sangat diperlukan. Jika hanya mendengarkan ceramah, soft skill mereka tidak akan terasah. Dalam kompetisi ini, mahasiswa benar-benar diuji.”
Munawarah juga menekankan bahwa kehadiran mahasiswa dari luar Sumatera Utara memberi semangat baru bagi mahasiswa USU untuk meningkatkan daya saing mereka. Ia berharap panitia terus berkomunikasi dengan dosen-dosen Akuntansi USU agar kompetisi ini semakin berkembang.
Pemenang AIF 2.0 yang diumumkan dalam Awarding Night adalah sebagai berikut:
Kategori Concern – Competition of National Accounting Economic Through Innovation
Juara I: Tim Simfoni (UGM)
Juara II: Tim The Hangover (Universitas Pendidikan Ganesha)
Juara III: Tim Nexovate (USU)
Kategori Action – Accounting Intelligence Competition
Juara I: Tim Strike (USU)
Juara II: Tim FLT (Universitas Lambung Mangkurat)
Juara III: Tim Dewangkara (USU)
Harapan I: Tim Si Paling Hoki (UMN)
Harapan II: Tim Fentannia (UMN)
Namun, terdapat kritik dari peserta, Naya, mengatakan terkait ketepatan waktu pada acara Awarding ini. “Saya berharap panitia lebih disiplin dalam mengatur waktu agar peserta tidak terlalu lama menunggu.” ujarnya.
Secara keseluruhan, AIF 2.0 memberikan pengalaman berharga bagi peserta dan panitia. Acara ini tidak hanya kompetisi akademik, tetapi juga kesempatan untuk bertukar wawasan, membangun relasi, dan mengeksplorasi budaya Medan. Dengan masukan dari peserta dan dosen, diharapkan AIF dapat terus berkembang dan memberi manfaat lebih luas bagi mahasiswa di seluruh Indonesia.
Redaktur: Nisya Augia