SUARA USU
Kabar Kampus

Hadir di Sidang Terbuka Dies Natalis USU, Ghea Indrawari: Bermimpi Itu Bukan Halu Tapi Berani

Reporter: Anggie Syahdina Fitri

Suara USU, Medan. Penyanyi dan penulis lagu jebolan Indonesian Idol, Ghea Indrawari hadir mengisi acara dalam kegiatan Sidang Terbuka Dies Natalis ke-71 Universitas Sumatera Utara (USU). Ia membagikan cerita perjalanannya dari kecil hingga sukses menjadi penyanyi sekarang ini.

Sejak kecil, Ghea selalu memiliki sebuah daftar keinginan dan mimpi-mimpi yang ingin dicapainya. Ia selalu bermimpi dan bercita-cita menjadi seorang selebriti sejak kecil. Cerita tentang daftar keinginan dan mimpi-mimpi ini kemudian ditulisnya dalam sebuah lagu berjudul “Bucket List”.

“Ketika orang-orang mendengar mimpi saya, hal pertama yang terjadi adalah saya ditertawakan dan kemudian saya dibilang halu. Tapi dalam hal ini saya mengatakan dengan tegas bahwa saya tidak halu tapi saya berani bermimpi,” ucap Ghea Indrawari dalam motivation speech dies natalis, Selasa (24/10).

Menurut Ghea, mimpi tidak akan mudah tergapai begitu saja bila diri sendiri tidak menaruh usaha untuk meraih mimpi tersebut. Ia mengatakan hal pertama yang perlu dilakukan setelah bermimpi adalah meyakini mimpi itu dan meyakini bahwa tidak ada hal yang mustahil.

“Tenang, kan kita punya Tuhan. Ingat kalau jalan itu adalah urusan Tuhan dan kita sebagai manusia hanya perlu menjalani jalan yang diberikan Tuhan,” ucapnya.

Kemudian, Ghea juga menekankan untuk selalu memanfaatkan kesempatan apapun yang datang. Ia bercerita bahwa dirinya selalu berani untuk mencoba hal baru, karena menurutnya pengalaman yang didapatkan merupakan guru yang paling berharga.

Ghea juga mengatakan untuk selalu ingin belajar, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Baginya, seorang profesional yang dibekali oleh ilmu akan menjadi seorang profesional yang berkualitas dan menghasilkan sesuatu yang berkualitas pula juga bermanfaat bagi masyarakat.

Selain itu, Ghea juga menyampaikan bahwa dalam meraih mimpi tentu pernah ada masa-masa yang melelahkan. Wajar bagi seorang manusia untuk merasakan marah, sedih, dan kecewa terlebih saat sudah berusaha sekuat tenaga namun gagal.

“Saya ingin teman-teman lebih aware dengan kesehatan mental masing-masing. Kuliah boleh, kerja boleh, tapi tolong jangan terlalu keras dengan diri sendiri apalagi sampai melakukan hal-hal yang tidak diinginkan,” harapnya.

Di akhir pidato, Ghea kembali mengingatkan untuk tidak pernah takut bermimpi, semangat dalam menyelesaikan pendidikan, dan jangan lupa untuk menyayangi diri sendiri. Penting sekali untuk tidak lupa berterima kasih kepada diri sendiri setiap harinya.

“Mungkin kita bisa menaruh harapan dengan orang lain. Namun, orang lain punya dua kemungkinan, yaitu menyembuhkan luka kita atau menambah luka kita. Maka dari itu kita hanya punya diri kita sendiri, sayangi diri kita sendiri,” tutupnya.

Redaktur: Anna Fauziah Pane 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Webinar Arunika Simetrikal Bagikan Tips Lolos Beasiswa

redaksi

IMAPET Berbagi, Bantu Masyarakat yang Terkena Dampak Pandemi

redaksi

Fasilitas Tak Sejalan dengan UKT yang Melonjak, Mahasiswa USU Tuntut Transparansi

redaksi