SUARA USU
Kabar Kampus

Fasilitas Tak Sejalan dengan UKT yang Melonjak, Mahasiswa USU Tuntut Transparansi

Reporter: Zalfaa Tirta

Suara USU, Medan. Kenaikan UKT yang melambung tinggi landasi aksi unjuk rasa BEM sekawasan USU pada Rabu (08/05). Berbagai BEM Fakultas suarakan keluhan terkait fasilitas yang diberikan kampus dalam orasinya.

Keluhan pertama dilontarkan oleh mahasiswa Fakultas Pertanian dari Program Studi Peternakan yang mengungkit tentang tidak adanya ruang kelas untuk mereka melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga kegiatan tersebut dialihkan ke aula. Hal ini cukup konyol bagi mahasiswa Peternakan mengingat pembenahan kandang peternakan yang tiada hentinya tetapi ruang kelas tidak mereka dapatkan.

Keluhan berikutnya masih datang dari Fakultas Pertanian, kali ini Program Studi Keteknikan Pertanian, dalam orasinya mereka mengaku memiliki bengkel yang sulit diakses dengan minimnya fasilitas alat-alat yang memadai sehingga para mahasiswa mengaku perlu membeli sendiri alat yang tidak ada.

Kurangnya fasilitas di USU tidak hanya divalidasi oleh mahasiswa Fakultas Pertanian tetapi juga dari mahasiswa FIB. Turut mengalami lonjakan UKT seperti halnya fakultas lain, sayangnya tidak memberikan perubahan apapun pada fasilitas yang diberikan oleh kampus. UKT yang kian melambung naik tetapi sekedar fasilitas berupa AC tidak dapat dibenahi.

Tidak berhenti di sana, Fakultas Hukum, yang baru-baru ini sempat menggemparkan mahasiswa USU sebab adanya insiden atap yang tiba-tiba roboh. Serupa dengan FIB, mahasiswa Fakultas Hukum mengaku AC dan kipas angin yang terdapat di kelas masih kurang layak dan tidak dapat berfungsi.

Tidak sebatas protes dan keluhan saja, mahasiswa yang turun melakukan aksi juga membahas terkait transparansi indikator penggolongan UKT mahasiswa serta alokasi dana dari UKT itu sendiri, pasalnya sejak 2 tahun USU mengalami peningkatan UKT para mahasiswa tidak merasakan adanya perbedaan yang signifikan pada fasilitas yang diberikan kampus.

Setelah melancarkan aksi demonya, pihak mahasiswa menawarkan kepada Wakil Rektor I, Edy Ikhsan untuk menandatangani fakta integritas yang berisi kebijakan untuk merevisi SK Rektor dan kenaikan kualitas fasilitas.

Namun, Wakil Rektor I menolak untuk menandatanganinya sebab ia menganggap hal ini melangkahi rektor. Maka jalan keluarnya Edy selaku Wakil Rektor I dan jajaran akan mengundang 16 orang perwakilan mahasiswa setiap fakultas untuk pembahasan lebih lanjut.

Keputusan ini dianggap kurang tepat oleh, Andika Yudhistira selaku Wakil Bidang Humas BEM USU. “Jika ingin menunjukkan transparansi, artinya tidak usah ada pembatasan, benar apa yang dikatakan kawan-kawan tadi semua, kalau bisa dipublish,” ujarnya.

Andika mengaku jika setelah dilakukannya  aksi demo dan tuntutan kepada pihak rektorat dan hasilnya tidak sesuai dengan tuntutan maka akan ada aksi lanjutan. “Kami menunggu secepatnya, kalau bisa dalam minggu ini,” tutup Andika.

Redaktur : Balqis Aurora 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Usai Lebaran, Mari Lebih Dekat dengan Alqur’an bersama LPTQ USU!

redaksi

Pelantikan IMADANA Periode 2021-2022, Dekan FH Berharap Semakin Bersinergi

redaksi

Orasi Ilmiah pada Dies Natalis Ke-70 Fakultas Hukum USU, Bersama Komitmen Menuju Internasionalisasi

redaksi