Oleh: Nadira Arfan
Suara USU, Medan. Sebagai mahasiswa, belajar dan mengerjakan tugas adalah sebuah prioritas yang tidak dapat diabaikan. Namun tidak dapat dipungkiri mahasiswa juga memiliki banyak kegiatan lainnya yang mereka anggap penting. Sering kali jadwal kuliah maupun kegiatan kampus lain mengharuskan untuk berada di kampus seharian. Pada masa-masa sibuk seperti itu, tugas kuliah dapat terpinggirkan bahkan sampai terlupakan. Beraktifitas mulai dari pagi hingga larut tentu menyebabkan keletihan dan tidak heran mahasiswa memilih untuk menunda mengerjakan tugas kuliah.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa sistem kebut semalam (SKS) merupakan sistem belajar yang paling sering digunakan di kalangan mahasiswa. Pengerjaan tugas dengan sistem ini dipilih mahasiswa dengan berbagai alasan. Mulai dari alasan mengerjakan tugas mendekati deadline dipercaya memacu kinerja otak atau alasan lainnya seperti manajemen waktu yang kurang baik.
Selain alasan-alasan diatas, terkadang mengerjakan tugas sangat dekat dengan deadline adalah satu-satunya pilihan karena kesibukan perkuliahan. Beberapa mahasiswa yang aktif dalam organisasi dan kepanitian cenderung menganggap tanggung jawab pada organisasi dan kepanitian yang mereka jalani lebih penting dibanding dengan tugas kuliah. Anggapan inilah yang pada akhirnya menjadi alasan mengapa kepentingan kuliah seperti tugas terus dikesampingkan.
Sebagian besar mahasiswa yang memiliki tugas mendekati deadline memilih mengerjakan tugas tersebut pada malam hingga dini hari. Setiap orang tentunya memiliki preferensi waktu dan gaya belajarnya masing-masing. Namun dibanyak kasus, mengerjakan tugas di malam hari menyebabkan kurangnya waktu tidur. Waktu istirahat yang seharusnya membutuhkan waktu 7-8 jam sehari pada akhirnya tidak terpenuhi. Lalu apakah pilihan mengorbankan waktu istirahat untuk mengerjakan tugas adalah pilihan yang tepat? Tentu saja tidak. Karena waktu istirahat merupakan hal yang krusial dalam menjaga kesehatan tubuh. Kesehatan adalah hal yang paling penting untuk kita jaga, karena jika tidak memiliki tubuh yang sehat maka setiap keinginan yang kita punya akan terhambat.
Langkah yang paling tepat untuk menghindari pengerjaan tugas dengan sistem SKS ini adalah memiliki managemen waktu yang baik. Selain itu, menyusun prioritas pekerjaan juga tak kalah penting. Jika langkah-langkah tersebut telah dilakukan namun tugas yang dimiliki juga masih menumpuk mendekati deadline, maka saran yang diberikan adalah mengerjakan tugas pada waktu fajar.
Belajar dan mengerjakan tugas setelah mendapatkan istirahat yang cukup dapat mengoptimalkan kinerja otak dan hasil yang didapatkan akan lebih maksimal. Dibanding dengan mengerjakan tugas pada malam hari dalam kondisi tubuh dan otak yang sudah lelah.
Apapun preferensi waktu belajar yang Sobat Suara USU pilih, tetap diingat bahwa memiliki waktu istirahat yang cukup adalah hal yang penting. Maka dari itu, yuk ubah kebiasaan buruk dan mulai jaga kualitas tidur.
Redaktur: Fransiska Zebua
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.