SUARA USU
Sosok

Lafran Pane, Sosok Inspiratif Pendiri Himpunan Mahasiswa Islam

(Sumber: bekabar.id)

Reporter: Luthfiah Amanda Putri

Suara USU, Medan. Sosok penuh inspirasi yang kita kenal sebagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia khususnya dalam dunia pergerakan mahasiswa dan Islam, Prof. Drs. Lafran Pane. Lahir pada 5 Februari 1922 di Padang Sidempuan, Sumatra Utara, Lafran Pane dikenal sebagai pendiri Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), organisasi mahasiswa tertua di Indonesia yang didirikan pada 5 Februari 1947 di Yogyakarta.

Beliau merupakan anak keenam dari ayah yang bernama Sutan Pangurabaan Pane, seorang jurnalis dan sastrawan sekaligus pendiri dan pemimpin Surat Kabar Sipirok-Pardomuan. Sutan Pangurabaan juga dikenal sebagai seorang guru dan pendiri Muhammadiyah di Sipirok pada 1921.

Sejak muda, Lafran menunjukkan minat yang besar pada pendidikan dan perjuangan kemerdekaan. Lafran menjalani peran mahasiswanya di Sekolah Tinggi Islam (kini Universitas Islam Indonesia) Yogyakarta. Dari sinilah ia mulai merasakan pentingnya menyatukan mahasiswa Islam dalam sebuah wadah organisasi yang mampu memadukan semangat keislaman dan kebangsaan.

Sebelum tamat dari STI pada April 1948, beliau pindah ke Akademi Ilmu Politik (AIP) Universitas Gajah Mada. Menurut sejarah UGM, Lafran Pane merupakan salah seorang mahasiswa yang pertama kali lulus mencapai gelar sarjana sekaligus menjadi sarjana Akademi Ilmu Politik pertama di Indonesia. Ia memperoleh gelar Sarjana Hukum pada tahun 1953.

Pencapaian ini merupakan bagian penting dari perjalanan akademisnya dan menjadi bukti komitmennya terhadap pendidikan dan ilmu pengetahuan, yang juga menginspirasi banyak mahasiswa lainnya di Indonesia.

Gagasan untuk mendirikan HMI sudah muncul sejak bulan November 1946. Namun, ide itu belum mendapat tanggapan positif dari kalangan mahasiswa walaupun telah berulang kali diadakan pertukaran pemikiran. Banyak mahasiswa yang menetang, namun yang mendukung ide Lafran Pane hari demi hari juga tidak kalah banyak dan makin menemukan bentuknya di awal tahun 1947.

Pada 5 Februari 1947, bersama dengan 14 mahasiswa Sekolah Tinggi Islam lainnya, Lafran Pane mendirikan HMI dengan tujuan mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat rakyat Indonesia,  serta menegakkan dan mengembangkan agama Islam.

Saat itu Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 dan HMI hadir sebagai salah satu kekuatan pendukung yang signifikan dalam memperjuangkan kemajuan bangsa.

Lafran Pane tak hanya dikenal sebagai tokoh pendiri HMI, tetapi juga sebagai seorang intelektual yang aktif menulis dan berdiskusi mengenai isu-isu keislaman, kebangsaan, dan pendidikan. Melalui tulisan dan pidato-pidatonya, ia terus mendorong mahasiswa untuk aktif dalam pembangunan bangsa dan memperkuat iman serta pengetahuan mereka.

Hingga akhir hayatnya pada 24 Januari 1991, Lafran Pane terus dikenang sebagai seorang pejuang, pemikir, dan pendidik yang telah memberikan sumbangsih besar bagi bangsa Indonesia.

Pengaruh dan warisan Lafran Pane tetap hidup melalui HMI, yang hingga kini terus aktif berperan dalam membentuk generasi muda Indonesia yang memiliki semangat kebangsaan yang tinggi.

“Kemurnian hati dan ketulusan niat dalam berjuang adalah kunci utama dalam mencapai tujuan yang mulia.” – Lafran Pane

Redaktur: Fathan Mubina


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Juara 1 Lomba Membuat Esai, Ini Tips dan Trik dari Rizki Fahlevi

redaksi

Sosok di Balik Rintik Sedu yang Menginspirasi

redaksi

Sosok Dibalik “Relung Yuwana” Yang Edukatif dan Inspiratif

redaksi