Mudik Diperbolehkan, Pelaku Industri Transportasi Darat Berikan Dukungan

Oleh : Surya Nugraha 

Suara USU, Medan. Presiden Joko Widodo telah mengumumkan secara resmi bahwa Mudik Musim Lebaran Tahun 2022 diperbolehkan dengan beberapa aturan tertentu. Mulai dari peraturan wajibnya calon pemudik untuk divaksin dengan dosis yang lengkap sampai dengan tes Covid yang akan dilakukan di beberapa tempat pemberangkatan. Aturan-aturan tersebut dimuat dalam Surat Edaran yang akan diterbitkan oleh Kementerian Perhubungan dalam waktu dekat ini.

Hal ini pun memberikan secercah harapan bagi para pelaku industri transportasi darat. Diperbolehkannya mudik di tahun 2022 ini akan menjadi kesempatan untuk para pengusaha transportasi darat untuk memperbaiki kondisi keuangan yang sempat terpuruk dalam 2 tahun belakangan ini. Tidak dilarangnya mudik pun meningkatkan keterisian pemesanan bus bangku untuk musim mudik lebaran.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Otobus Muda (IPOMI), Kurnia Lesani Adnan, menuturkan penjualan tiket untuk keberangkatan H-10 Lebaran sudah mencapai 40 persen dari total yang disediakan. Kemudian untuk berangkat H-4 Lebaran, penjualannya sekarang sudah mencapai 60 persen, “untuk Lebaran 2022 kemungkinan tingkat keterisian feri bus bisa ditingkatkan jadi 100 persen,” jelasnya.

Bagi para awak bus, pemberlakuan ini disambut dengan baik dan gembira. Yang mana musim mudik lebaran adalah momentum bagi para awak bus untuk mendapatkan pundi-pundi pendapatan yang lebih baik dibandingkan dari hari biasanya. Jumlah penumpang yang lebih banyak akan menjadikan uang jalan mereka bertambah, tentunya hal ini akan berdampak positif bagi roda perekonomian. Momentum ini akan menjadikan industri transportasi darat dan kembali menggeliat.

Regar, salah satu sopir bus AKAP yang beroperasi di rute Medan-Pekanbaru berharap agar semua rencana kebijakan ini berjalan lancar dan didukung oleh calon pemudik yang memenuhi semua persyaratan yang telah ditentukan. Ia pun menambahkan, bahwa para awak bus telah divaksin dengan dosis lengkap dan selalu dites Covid-19 secara berkala oleh perusahaan otobus yang menaunginya.

Redaktur: Yessica Irene