SUARA USU
Kabar Kampus

ASA Solusi Administrasi di Masa Pandemi

Penulis : Dinda/Yesica

Suara USU, Medan. Mahasiswa acap kali dihadapkan dengan perihal surat-menyurat terlebih bagi mahasiswa akhir, sayangnya di masa pandemi sekarang semakin menyulitkan mereka mengurus administrasi di kampus. ASA (Aplikasi Satu Atap) adalah layanan berbasis teknologi untuk memudahkan interaksi tata usaha dan mahasiswa. Asa merupakan alternatif bagi permasalahan administrasi di kampus.

Saat diwawancarai via whatsap oleh reporter Suara USU “Idenya bermula dari upaya mempercepat dan memastikan layanan mahasiswa terlayani dengan memanfaatkan teknologi informasi dan layanan yang diberikan sepenuhnya menggunakan fasilitas yang telah disediakan oleh pihak USU dan tidak dipungut biaya sepeserpun,” ujar Dekan FISIP USU.

Ia juga menambahkan bahwasanya proses awalnya ialah menyusun SOP seluruh layanan administrasi akademik mahasiswa ke dalam sebuah aplikasi sehingga nantinya para pegawai hanya perlu mengikuti SOP tersebut dalam memberikan pelayanan.

Tidak perlunya bertatap muka saat mengurus administrasi, merupakan SOP yang ditawarkan oleh ASA. “Penggunaan apliksi ASA sangat sederhana, mahasiswa tidak perlu bertemu dengan petugas administrasi cukup dengan hanya memenuhi berkas yang disyaratkan dan layanan ini masih diterapkan di internal mahasiswa FISIP USU saja,” lanjut Dr. Muryanto Amin,M.Si.

Menanggapi hal tersebut, salah satu mahasiswa dari FMIPA berharap nantinya ASA dapat membantu masalah administrasi mahasiswa lain dari luar FISIP.

“Saya berharap ke depannya aplikasi ini dapat dijangkau seluruh mahasiswa USU”.

Berbeda halnya dengan thessalonica, mahasiswa FISIP Fadhlan Amri, merasa ASA masih kurang dalam hal pendekatan ke mahasiswa.

“Lebih gencar lagi dalam promosi dan pendekatan dengan mahasiswa, gedung Asa juga seharusnya lebih fungsional dan terbuka karna selama ini terkesan eksklusif,” ujarnya.

Terkait hambatan yang dialami ASA saat ini ialah perbaikan budaya kerja “Hambatannya berasal dari mahasiswa serta petugas administrasi. Memang kita masih membutuhkan perbaikan budaya kerja dari manual ke digital. Itu satu tantangan yang perlu diperhatikan terus menerus,” jelasnya.

Redaktur Tulisan : Orsella Nuraina


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Semangat Menyebarkan Dakwah, FOSKAMI PEMA FK USU Resmi Dilantik!

redaksi

Lukman Purwadi Berhasil Raih Dua Perunggu pada Gayatama II Unesa

redaksi

Tak Pakai Dollar, Intip Dampak Bagi ASEAN

redaksi