SUARA USU
Opini

Manakah yang Lebih Efektif Dalam Menunjang Pembelajaran, Daring atau Luring?

Reporter : Crisantha Barbara Aritonang

Suara USU, Medan. Sistem pembelajaran secara daring mulai banyak dilakukan sejak pandemi covid-19 melanda. Ganasnya serangan dan penularan covid-19 memaksa pemerintah untuk menerapkan aturan pembatasan sosial bagi seluruh masyarakat. Namun pada era pasca covid-19  ini, sistem daring masih banyak digunakan pada berbagai tingkatan pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Menurut KBBI, daring merupakan akronim dari dalam jaringan yang berarti terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan sebagainya. Hal ini merupakan sistem pembelajaran dimana dosen dan mahasiswa tidak perlu bertemu secara tatap muka dalam melaksanakan kegiatan belajar-mengajar. Dosen dan mahasiswa biasanya menggunakan jaringan internet dan juga aplikasi-aplikasi seperti zoom meeting, google meet, google classroom, dan lain-lain yang dapat membantu menghubungkan mahasiswa dan dosen untuk melakukan pertemuan, mengakses absen dan materi, serta mengumpulkan tugas. Berbagai kemudahan yang ditawarkan dengan sistem daring, antara lain:

  1. Waktu dan tempat yang lebih fleksibel. Dengan sistem ini, pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja,,
  2. Materi pembelajaran bervariasi, seperti : power point, video interaktif serta platform lainnya, dan
  3. Mendorong mahasiswa untuk melek teknologi.

Tetapi, disamping itu, sistem ini memiliki beberapa kelemahan, seperti: kelancaran kegiatan pembelajaran dipengaruhi pada jaringan internet masing-masing mahasiswa dan kurangnya interaksi mahasiswa selama proses pembelajaran.

Sedangkan, luring menurut KBBI adalah akronim dari luar jaringan yang berarti terputus dari jejaring komputer, internet dan sebagainya. Luring merupakan sistem pembelajaran di mana mahasiswa dan dosen bertemu secara langsung secara tatap muka di ruang kelas untuk melakukan kegitan belajar-mengajar. Sistem luring lebih banyak diterapkan dalam dunia pendidikan.  Hal ini dikarenakan interaksi secara langsung dengan dosen membuat mahasiswa lebih memahami materi yang diajarkan. Diskusi kelas, kegiatan praktikum dan kerja kelompok menjadi lebih efektif dilakukan dengan sistem ini.  Kedisiplinan mahasiswa dalam hal ketepatan waktu juga dapat dilatih. Namun, dalam hal materi dan waktu pembelajaran tentu terbatas, Materi yang dapat digunakan untuk menunjang pembelajaran terbatas pada buku cetak yang diberikan dosen.

Sistem daring ataupun luring, keduanya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Untuk memaksimalkan pembelajaran, institusi pendidikan dapat menggabungkan kedua sistem ini untuk memaksimalkan keefektifan dalam pembelajaran.

Redaktur : Khalda Mahirah Panggabean


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Logika Mistika Sebagai Sumber Ketertinggalan Masyarakat Indonesia

redaksi

Menanamkan Kesadaran Toleransi Masyarakat Dalam Membangun Kerukunan Antar Umat Beragama

redaksi

Upaya Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Kepercayaan Diri Anak Panti Asuhan Al-Washliyah Binjai

redaksi