Penulis : Fitri Dian dan Miranda
Suara USU, Medan. Jurusan yang sering dianggap hanya membahas tentang buku saja, apalagi kalau bukan Ilmu Perpustakaan. Kenyataannya jurusan ini bukan hanya mempelajari tentang buku saja, loh!
Utamanya Ilmu Perpustakaan membahas mengenai Informasi. Jurusan ini juga mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan tata kelola informasi, kearsipan, pemrograman dan juga manajemen asset digital. Program studi ini hanya ada dibeberapa kampus saja salah satunya di Universitas Sumatera Utara (USU).
Salah satu alumni jurusan ilmu perpustakaan mengungkapkan bahwa sebenarnya jurusan ini sangat berkenaan dengan mengelolah informas, tak melulu soal mengurus buku.
“Ilmu perpustakaan ini tugasnya mengelola informasi agar mudah ditemubalikkan untuk kebutuhan pengguna. Menganalisis berbagai informasi dengan query yang tepat dan menguasai penggunaan berbagai alat penelusuran,” jelas Harkat.
Program studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi (lebih dikenal dengan ilmu perpustakaan) di USU yang bernaung di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dibuka pada tahun 2001 No.2284/D/T/2001 dan ditandatangani langsung oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi.
Prodi ini juga telah diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) dengan peringkat A, melalui Keputusan BAN PT Nomor: 033/BAN-PT/Ak-X/S1/I/2008 tanggal 18 Januari 2008 dengan masa berlaku sampai dengan tanggal 18 Januari 2013.
Re-Akreditasi dengan peringkat A melalui keputusan BAN PT Nomor:089/SK/BAN-PT/Akred/S/III/2015 dengan masa berlaku sampai 4 Maret 2020. Selengkapnya dapat dilihat di @ilmuperpustakaan.usu.ac.id.
Penasaran dengan prospek kerja prodi ini? Ilmu Perpustakaan memiliki prospek kerja yang dapat dikatakan tinggi, mulai dari pustakawan, arsiparis, redaksi penerbit, ahli informasi, bahkan design web di perusahaan startup dan masih banyak lagi.
Jurusan ilmu perpustakaan belum banyak mengeluarkan lulusannya, sedangkan pada zaman sekarang informasi semakin hari semakin bertambah. Berbagai lembaga baik perpustakaan maupun perusahaan membutuhkan tenaga ahli informasi dan arsiparis untuk mengelola dokumen perusahaan. Jadi, lapangan pekerjaan dari ilmu perpustakaan ini sangatlah luas.
Ditinjau dari website resmi LTMPT, peminat jurusan ini mengalami kenaikan dari tahun sebelumnya dengan 573 peminat di tahun 2020. Lumayan banyak juga kan! Dan yang diterima hanya 51 saja.
Selain itu, Ilmu perpustakaan USU juga sudah mendapatkan sertifikat ISO 9001:2015 pada tahun 2016 dengan peringkat Silver oleh British Sertification Institution (BSI) Group.
Banyak orang yang menganggap jurusan ini membosankan, hanya berfokus pada buku dan perpustakaan saja, serta tidak banyak dibutuhkan di dunia pekerjaan. Kenyataannya, jurusan ini banyak mempelajari hal hal diluar perpustakaan.
Seorang alumni mahasiswa Ilmu Perpustakaan menyatakan, “Banyak aspek yang bisa dipelajari dan mengubah pandangan awal mengenai jurusan ini,” ungkap Senna.
Jurusan Ilmu Perpustakaan tentunya mendalami cara-cara menyimpan dan memilah bahan pustaka berdasarkan bidang ilmunya. Namun tidak hanya itu saja, jurusan ini juga memiliki mata kuliah yang berbasis teknologi. Pemograman web merupakan salah satu mata kuliah unik di jurusan ini. Kenapa? Karena yang dipelajari hanya difokuskan pada pemograman di bidang perpustakaan. Di jurusan ilmu perpustakaan kita juga belajar cara mendesain situs web agar lebih mudah dipahami oleh pengguna. Serta melalui literasi informasi mahasiswanya dapat mengetahui apakah suatu informasi merupakan fakta atau hoax.
Sebagai penutup, ada sebuah kutipan dari Ketua Umum Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi USU.
“Buku tidak pernah memilih pembacanya, tapi buku ialah nafas gerak hidup apapun perlu dibaca fenomena maupun wacana, tempat dimana perlawanan lahir, kebodohan diberangus, dan kemerdekaan menjadi suluh,” Ucap Ibrahim.
Redaktur : Melisa Rh