SUARA USU
Featured

Oknum Bertangan Panjang di Parkiran FIB

Reporter: Zahra Salsabilla/Merry Gultom

Suara USU, Medan. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) dibuat resah dengan aksi pencurian barang yang dilakukan oleh oknum bertangan panjang. Sang oknum melancarkan aksi pencuriannya di parkiran mahasiswa FIB. Barang-barang milik mahasiswa yang terletak di parkiran pun menjadi sasaran empuk bagi pelaku.

Kasus kehilangan barang ini sebenarnya sudah menjadi buah bibir yang cukup menghebohkan di kalangan mahasiswa FIB. Pasalnya bukan hanya sekali dua kali aksi ini terjadi tetapi, sudah beberapa kali hingga kian hari korban semakin bertambah banyak. Tentu saja hal ini membuat seluruh mahasiswa menjadi resah dan tidak nyaman dengan kondisi parkiran yang tidak aman.

Barang yang menjadi sasaran pencurian pun beragam, mulai dari barang-barang sepele seperti jedai, tas laptop, charger, hingga helm. Dari barang-barang tersebut, helm menjadi salah satu barang yang paling sering hilang. Informasi mengenai kehilangan helm sendiri selalu berseliweran di grup milik mahasiswa FIB. Informasi tersbeut disebar langsung oleh sang korban sebagai upaya dalam menemukan barang miliknya kembali.

Beberapa korban memberikan kesaksian bahwa helm mereka hilang setelah mereka letakkan di spion motor mereka. Ada juga salah seorang korban yang kehilangan helmnya setelah helm tersebut ia sangkutkan di gantungan jok motor miliknya. Bahkan ada seorang korban yang kehilangan helmnya sebanyak dua kali. Kehilangan helm kedua kalinya hanya berjarak satu minggu setelah kehilangan pertama.

“Kalau gak salah bulan November. Helm yang pertama hilang itu helm LTD, helm itu aku sangkutkan di jok kereta dan posisinya keretaku kuparkirkan di parkiran yang beratap. Terus untuk helm yang kedua aku gantung di spion kereta. Sebenarnya setelah kejadian kehilangan helmku yang pertama aku selalu bawa helmku ke kelas, tapi karena hari itu lagi buru-buru, helm itu kugantungkan saja di spion kereta,” ucap D, salah seorang korban yang sudah dua kali kehilangan helmnya.

Barang-barang tersebut diduga hilang pada siang hari dimana para mahasiswa FIB sedang sibuk mengikuti kelas. Keterangan beberapa korban mengatakan bahwa barang mereka awalnya masih ada di tempatnya, tetapi setelah kelas usai dan mereka akan pulang, barang yang awalnya berada di motor mereka hilang begitu saja.

“Aku parkir seperti biasa kan. Aku taruh helm di tempat biasa, di spion. Nah waktu mau pulangnya kemarin sore jam 3, disitulah baru sadar kalau helmku hilang,” ucap salah seorang korban pencurian tersebut.

Kasus pencurian ini terus terjadi hingga barang yang dicuri pun tidak lagi berupa helm atau barang-barang sepele. Pada bulan Desember saat para mahasiswa sedang sibuk-sibuknya melaksanakan Ujian Akhir Semester (UAS), kasus pencurian kembali terdengar. Kini barang yang dicuri berupa satu unit sepeda motor milik salah seorang mahasiswa.

Kasus ini turut membuat mahasiswa yang lain semakin khawatir. Pasalnya, jejak sang pelaku saat kejadian berlangsung sama sekali tidak dapat dilacak dan barang yang dicuri pun kian beragam. Akan tetapi, aksi pencurian sepeda motor ini akhirnya mendapatkan titik terangnya setelah dilakukannya pelacakan melalui kamera CCTV yang berada di sekitar pintu 1 USU.

Setelah ditemukannya identitas pelaku akhirnya setelah 3 hari, motor tersebut dikembalikan kepada sang pemilik. Sang pemilik telah menbuat kesepakatan dengan sang pelaku sehingga pelaku tidak dilaporkan ke pihak berwajib serta identitasnya pun tidak disebarkan.

Banyaknya peristiwa kehilangan barang ini dapat terjadi karena tidak tersedianya CCTV di daerah parkiran. Hal tersebut pula yang menjadi alasan para korban yang melapor kehilangan pada satpam tidak mendapatkan respon yang memuaskan karena tidak adanya tindakan yang dapat dilakukan oleh para satpam untuk melacak barang yang hilang tersebut. Pelacakan pelaku pencurian pun akhirnya menjadi sulit dilakukan karena nihilnya bukti sehingga pelaku dengan leluasa bergerak tanpa takut ketahuan.

Seorang satpam memberikan kesaksian mengenai ketidaktersediaan CCTV di parkiran FIB ini. “Dulunya parkiran ini pernah dipasang CCTV. Namun, itu bukan CCTV milik fakultas, tapi milik biro dan kemarin diambil pihak biro pada saat pembangunan pos. Kita sudah suratkan, sudah informasikan agar pemasangan CCTV dilakukan, tapi belum ada tindakan dari pihak fakultas,” ujarnya.

Para satpam mengaku telah melakukan pemerikasaan secara berkala di setiap jamnya sehingga mungkin saja barang-barang yang hilang tersebut atau pun kunci yang tertinggal, hilang pada saat waktu pengecekan telah usai dilakukan.

“Dan pertanggungjawaban yang sudah kami lakukan pertama kali untuk mahasiswa yang keretanya hilang, ketika dia melapor kita sudah suruh buat laporan dulu ke kantor polisi. Surat kehilangan itu juga kita keluarkan dari fakultas. Itulah salah satu bentuk tanggung jawab kami ketika ada kejadian,” ucap salah satu satpam.

Dengan maraknya peristiwa pencurian ini, sudah tentunya menjadi bahan pertimbangan kepada pihak fakultas untuk memasang kamera pengawas atau CCTV demi keamanan lokasi parkiran. Tidak hanya itu, peristiwa ini juga menjadi pelajaran bagi mahasiswa untuk selalu menjaga barang miliknya dengan baik. Jangan sampai lalai agar peristiwa seperti ini tidak terus menerus terulang. Para satpam menghimbau para mahasiswa untuk memasang kunci ganda pada motor pribadi milik mereka, juga memeriksa kembali kunci motor yang masih menggantung di motornya.

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Perempuan Hari Ini, Komunitas untuk Membangun dan Mencapai Kesetaraan Gender!

redaksi

Filosofi Tari Gubang dari Asahan yang Bersifat Magis

redaksi

Pengaruh Fashion Kontemporer Terhadap Pemahaman Nilai-Nilai Pancasila Pada Mahasiswa di Indonesia

redaksi