sumber : kompasiana.com
Penulis : Habibullah Al Magribi Muhammad
Suara USU,Medan. Di Kota Jakarta ada Monumen Pancasila Sakti dengan patung tujuh Pahlawan Revolusi yang mengingatkan masyarakat Indonesia akan peristiwa G30S/PKI Tahun 1965. Disisi lain pada daerah Simalungun Sumatera Utara, perjuangan pahlawan yang serupa bisa disimak di Tugu Letda Sudjono yang berada di Kebun Bandar Betsy, Nagori Desa Bandar Betsy II, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.
Letnan Dua Anumerta Sudjono adalah sosok yang tercatat sebagai salah satu Pahlawan Revolusi yang menjadi korban keganasan massa yang dimobilisasi oleh PKI tahun 1965. Letda Sudjono merupakan seorang Bintara Tinggi dengan pangkat Pembantu Letnan Satu (Peltu). Namanya dikenal sebagai pahlawan sekaligus korban kekejaman komunis di PTPN III Kebun Bandar Betsy, Kecamatan Bandar Huluan, Kabupaten Simalungun.
Tugu Sujono dibangun untuk mengingat prajurit bernama Sujono yang gugur dalam upaya mempertahankan area perkebunan Bandar Besty dari perebutan paksa massa, tepatnya pada 14 Mei 1965. Prajurit Sojono mengalami pengeroyokan oleh ratusan massa dalam upaya perebutan area perkebunan tersebut. Sujono membela dan memperjuangkan warga sekitar untuk tetap dapat berkebun di lahan perkebunan tersebut. Namun, sayangnya Sujono tewas dengan balutan luka dari peralatan tani, seperti cangkul, golok dan arit pada pengeroyokan tersebut.
Untuk mengenang kegigihan dan keberanian Sujono, pada tahun 1970-an, pemerintah memberikan kenaikan pangkat Anumerta Letnan Dua dan membangun monumen perjuangan dengan latar belakang Burung Garuda berwarna emas sedang mengepakan sayapnya.
Tampilan Tugu Letda Sudjono pun sekilas mirip dengan Tugu Pahlawan Revolusi. Di monumen yang berjarak sekitar 150 kilometer dari pusat Kota Medan atau ditempuh dalam 3,5 jam itu, terlihat paling depan adalah Letda Sudjono. Pada 1997 dibuat tambahan patung tujuh Pahlawan Revolusi di belakangnya. Sehingga ada delapan patung di Tugu Letda Sudjono, dengan latar ornamen Garuda Pancasila.
Tugu Sujono selalu ramai dikunjungi pada peringatan upacara Hari Kesaktian Pancasila pada satu Oktober. Kawasan ini memiliki fasilitas seperti toilet umum, pelataran halaman dan lahan parkir. Kawasan ini sangat bersih, pasalnya pembersihan selalu dilakukan setiap hari oleh masyarakat sekitar. Biasanya, Tugu Sujono sering dikunjungi oleh rombongan mahasiswa yang ingin mengenal sejarah.
Redaktur : Taty Kristina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.