SUARA USU
Film

Belajar Mengungkapkan Perasaan Terpendam Lewat Film Horor Panggonan Wingit

Oleh : Vimelia Fratiwi Hutapea/Ananda Fahranisa

Suara USU, Medan. Akhir akhir ini, film horor semakin diminati oleh penikmat film. Semakin banyak pula film horor yang naik ke layar kaca, mulai dari yang memiliki rating tinggi hingga rendah. Mahalnya harga tiket bioskop tentu membuat kita sebagai mahasiswa yang memiliki duit pas-pasan tidak ingin menyianyiakan waktu dan uang menonton film yang membosankan hingga memiliki pertimbangan panjang untuk menentukan film yang cocok untuk ditonton. Panggoan Wingit adalah salah satu film horror yang sedang tayang di layar kaca dan wajib kamu tonton.

Panggonan Wingit sendiri berasal dari bahasa Jawa dimana “panggonan” berarti “tempat” dan “wingit” memiliki arti “angker” sehingga Panggonan Wingit jika diartikan secara harfiah berarti tempat angker. Film yang disutradarai oleh Guntur Soeharjanto ini telah tayang di bioskop mulai tanggal 30 November 2023.

Latar belakang cerita ini diangkat dari kisah nyata yakni cerita sebuah hotel angker di Semarang. Diceritakan bahwa Raina (Luna Maya) dan Fey (Bianca Hello) merupakan anak dari seorang pemilik hotel di Semarang. Mereka pindah ke Semarang dan mengelola hotel setelah ayah mereka meninggal. Ternyata ada rahasia di dalam hotel tersebut. Siapapun yang memasuki kamar di lantai 3 maka 3 hari kemudian dia akan meninggal dunia.

Ardo (Christian Sugiono) merupakan seorang reporter dari Jakarta yang ditugaskan untuk meliput berita kematian seseorang yang terjadi di Semarang setelah memasuki lantai 3 hotel. Lalu dia dan Raina bekerja sama mencari tahu apa penyebab tempat itu menjadi angker. Maka terungkaplah bahwa sosok menyeramkan itu bernama Menoer, arwah seorang perempuan yang meninggal setelah menguliti dirinya sendiri karena kecewa, kekasihnya (ayah dari Raina dan Fey) menikah dengan wanita lain. Dia merasa bahwa penampilannya yang berbeda dari orang lain adalah penyebab pengkhianatan tersebut. Ternyata itu hanya salah paham. Saat masih muda ayah Raina dan Fey telah mengalami kecelakaan sehingga dia mengalami amnesia. Ketika ingatannya telah kembali dia kembali ke hotel di Semarang dan menemukan bahwa kekasihnya Menoer telah meninggal.

Film horor Indonesia satu ini berlatar tahun 1980-an sehingga nuansa nusantara dan kentalnya adat istiadat sangat terasa. Meskipun dengan ending yang kurang memuaskan, film ini cukup sempurna dengan adanya kultur dan perpaduan sound yang menegangkan.

Film berdurasi 110 menit ini berhasil memuncaki film horor terbaik di bulan Desember. Dalam film ini kita bisa mengambil pelajaran bahwa jangan memendam rahasia terlalu lama karena akan meninggalkan stigma tersendiri dan berdampak bagi orang lain. Percayalah bahwa setelah mengungkapkan rahasia yang selama ini dipendam akan membuat kita menjadi lega dan tidak akan menciptakan kebohongan-kebohongan lainnya. Selain itu dalam film ini juga mengajarkan bahwa tidak boleh menghina fisik orang lain karena itu semua adalah ciptaan Tuhan. Karena jika menghina sebuah ciptaan, berati sama dengan menghina Penciptanya.

Redakur: Taty Kristina 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Misteri Dibalik Kelahiran dalam Film The First Omen

redaksi

Hidup Terisolasi di Tengah Lautan, Jermal Ajarkan Pentingnya Komunikasi dan Kemauan untuk Berubah

redaksi

Shazam! Fury of the Gods: Petualangan Seru, Menggelitik, dan Penuh Makna

redaksi