SUARA USU
Opini

Jarak Tempat Tinggal dengan Kampus sebagai Faktor Kemalasan Mahasiswa

UCAPAN HARI BESAR - Jarak Tempat Tinggal dengan Kampus sebagai Faktor Kemalasan Mahasiswa

Penulis : Jerri Valdo Sihaloho

Suara USU, Medan. Sebagai seorang mahasiswa rasa – rasanya persoalan jarak antara rumah dan kampus sangat mempengaruhi kegiatannya. Hal ini seringkali menyebabkan sebagian orang terjerumus ke dalam kebiasaan malas. Sebagai seseorang yang pernah mengalami hal ini, saya yakin faktor-faktor ini berdampak pada produktivitas dan motivasi mahasiswa.

Pertama, mari kita akui bahwa tidak semua mahasiswa cukup beruntung untuk tinggal  dekat dengan kampus. Beberapa dari kita harus berkendara jarak jauh setiap hari untuk sampai ke perkuliahan. Ini bukan alasan untuk membenarkan kemalasan, tapi  hadapi saja kenyataan bahwa bepergian jarak jauh bisa membuat Anda merasa lelah dan tidak termotivasi. Ketika Anda harus bangun pagi untuk mengejar angkutan umum, atau  menghabiskan waktu  lama di motor atau dalam mobil. Anda ingin “memperpanjang” waktu tidur Anda atau menghabiskan waktu luang Anda dengan cara yang kurang produktif. Apalagi jika kelas tiba – tiba diundur atau ditunda, ditambah lagi  kebetulan hari itu hanya satu mata kuliah saja, tentu saja karena beragam kondisi tersebut semakin mendukung kita untuk malas ke kampus.

Beberapa orang mungkin merasakan godaan itu. Selain itu, faktor jarak juga dapat mempengaruhi keterlibatan sosial dan kegiatan ekstrakurikuler. Mahasiswa yang harus melakukan perjalanan jarak jauh mungkin  lebih memilih untuk langsung pulang ke rumah setelah perkuliahan berakhir dibandingkan tetap berada di kampus untuk bertemu teman atau bergabung dengan organisasi, sehingga mengurangi kemampuan mereka untuk mengikuti kegiatan organisasi maupun kepanitian. Namun, sebagai pelajar, kita juga harus menyadari bahwa jarak bukanlah satu-satunya penyebab rasa malas. Masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi motivasi dan produktivitas kita, seperti manajemen waktu yang buruk, kurangnya minat pada topik tertentu, dan bahkan masalah psikologis.

Meski demikian, kita tidak boleh menjauhkan diri untuk membenarkan kemalasan. Sebaliknya, kita harus menemukan cara untuk mengatasi hambatan-hambatan ini. Mungkin dengan membuat jadwal yang lebih efisien, mencari teman sekelas untuk berbagi perjalanan, atau mencari sarana transportasi yang lebih efisien.

Ringkasnya, jarak rumah dan kampus sebenarnya bisa jadi salah satu faktor kemalasan  sebagian mahasiswa. Namun,  ini bukanlah alasan utama untuk tidak mencobanya. Sebagai pelajar, kita harus menghadapi tantangan ini dengan kepala tegak dan mencari solusi agar tetap produktif dan termotivasi, meski harus melakukan perjalanan  jauh setiap hari.

Redaktur: Grace Pandora Sitorus


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Ujian Tengah Semester Pertama: Tantangan dan Pembelajaran Baru Bagi Mahasiswa Baru 2023

redaksi

Jokowi Resmikan PLTS Terapung Citra: PLTS di Atas Waduk Terbesar di Asia Tenggara?

redaksi

Politik Kampus Representasi Politik Indonesia

redaksi