SUARA USU
Opini

Kuliah Daring Lagi, Mahasiswa Pulang Kampung Lagi

Oleh: Sari Rosa Jeli

Suara USU, MEDAN. Pada 14 Februari lalu, Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si, mengeluarkan surat resmi penutupan aktivitas kuliah tatap muka. Hal ini diakibatkan baru satu minggu perkuliahan tatap muka sudah ada lebih dari 100 orang mahasiswa dan dosen yang terpapar Covid-19.

Sebelumnya Universitas Sumatera Utara melaksanakan perkuliahan melalui media dalam jaringan akibat situasi pandemi yang semakin meningkat. Kabar selanjutnya akan di berikan dalam waktu dekat.

Tentunya berita ini banyak mengecewakan para mahasiswa yang sudah mempersiapkan diri untuk kuliah tatap muka ini. Tidak sedikit mahasiswa yang terpaksa harus kembali ke tempat asalnya karena perkuliahan luring dibatalkan. Padahal banyak mahasiswa yang sudah mempersiapkan semuanya, mulai dari materi, tempat tinggal, bahkan hal-hal yang berkaitan dengan kuliah.

Ada juga mahasiswa yang sudah membayar uang kostnya selama berbulan-bulan, bahkan ramai-ramai mengontrak sebuah rumah untuk satu tahun selama perkuliahan. Hal ini harus membuat mereka merasa kecewa namun tidak bisa mengatakan apa-apa. Di tambah lagi, ini merupakan salah satu cara untuk pencegahan wabah pandemi yang semakin banyak.

Memang benar, akan ada pemberitahuan satu bulan mendatang setelah terbitnya surat edaran rektor tersebut. Lantas, bagaimana jika ternyata USU akan melakukan pembelajaran online lagi? Hal itu tentu akan sangat mengecewakan. Mau tidak mau mahasiswa pun harus menurutinya.

Dalam hal ini kita sebagai mahasiswa tetap harus mengikuti aturan yang telah ditetapkan, sebab semua kesusahan yang kita alami akan terbayar dengan kerja keras dan keinginan untuk maju.

Semangat Mahasiswa USU !!

 

Redaktur: Agus Nurbillah


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Benarkah Hapus Email yang Tak Penting Bantu Selamatkan Bumi?

redaksi

Kuliah : Antara Memenuhi Harapan Orang Tua dan Meniti Jejak Ilmu

redaksi

Bullying “Hukum Rimba” di Era Modern

redaksi