SUARA USU
Uncategorized

Mengenal Budaya Organisasi pada Karyawan Untuk Keberlangsungan PT. Lautan Persada

Penulis: Febyna Marcella Surbakti / Ira Mayola Putri Nainggolan / Martha Simanungkalit / Naomy Oktavia Silaban / Rezkina Amelia Putri

Suara USU, Medan. Kehidupan suatu organisasi atau perusahaan secara mendasar sangat ditentukan oleh sumber daya manusianya. Manusialah yang dapat menggerakkan suatu organisasi dengan menghubungkan segenap tenaga, pikiran, bakat dan kreativitas berupaya demi keberlangsungan kehidupan perusahaan tersebut.

Lautan Persada adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang supply untuk pasar lokal impor, ekspor, dan juga distribusi grosir makanan laut beku berkualitas tinggi. Perusahaan ini bergerak dalam bidang pengolahan ikan segar menjadi ikan beku yang berlokasi di Jl. Gabion, Bagan Deli, Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Dengan misi PT Lautan Persada “Menjadi penyedia produk makanan laut aman berkualitas tinggi yang tepercaya dengan komitmen membangun hubungan timbal balik yang panjang dengan pemasok”, perusahaan ini memiliki kontrol yang sangat ketat terhadap kualitas yang berada di bawah pengawasan ahli untuk memastikan produksi makanan laut beku perusahaan memiliki kualitasterbaik. Perusahaan ini juga memiliki pengolahan dan ekspor produk laut beku dengan sistem manajemen keamanan pangan dengan HACCP.

Perusahaan ini dapat dikatakan berjalan dengan mengandalkan sumber daya manusia atau karyawan di dalamnya. Hal ini dapat disimpulkan dari pernyataan ibu Triarmada selaku manager yang mengatakan bahwa perusahaan ini menerapkan karakteristik budaya orientasi tim karena sangat dibutuhkan kerjasama tim yang baik. “Kami sangat mengandalkan karyawan di sini, ya. Mereka dituntut untuk mengejar target dengan tepat waktu, mulai dari proses pembersihan dan penyusunan produk. Kemudian, packing produk, pendataan produk yang masuk dan keluar, semua membutuhkan kerjasama tim yang baik,” tutur ibu Triarmada.

Untuk mencapai target seperti yang dikatakan ibu Triarmada sebelumnya, PT. Lautan Persada sendiri memiliki budaya tepat waktu. Ibu Triarmada mengatakan perusahaan ini menerapkan jam operasional waktu kerja bagi karyawan itu pada pukul 09.00-17.00 WIB, namun para karyawan dihimbau agar datang ke perusahaan ini atau hadir dan bersiap-siap pada pukul 08.30.

Lautan Persada menerapkan budaya ketelitian agar para karyawan tidak menimbulkan kesalahan-kesalahan yang berpotensi menimbulkan kerugian pada perusahaan. Seperti yang diketahui, perusahaan PT. Lautan Persada merupakan perusahaan yang bergerak di bidang ekspor atau melakukan pengiriman internasional dimana jika ada kesalahan sekecil apapun akan sangat merugikan perusahaan. Baik hal kecil seperti ditemukan sehelai rambut saja pada ikan dalam produk mentah yang akan di impor maupun di ekspor, maka produk yang sudah di kirim sampai berton-ton tersebut akan dikembalikan atau dipulangkan kepada perusahaan.

“Kalau kerja sehari-harinya kita memakai seragam kerja. Baju warna biru langit dengan logo perusahaan kita yang ada di kantong sebelah kiri baju. Selain itu, karyawan pakai topi warna putih untuk yang laki-laki beserta logo di topinya juga dan untuk karyawan wanitanya memakai penutup kepala putih untuk menjaga sanitasi produk mentah. Karyawan juga dihimbau untuk memakai hand glove karet dan safety boots demi menjaga keamanan dan meminimalisir kecelakaan saat bekerja seperti terlicin. Sedangkan, para atasan di sini memakai seragam berupa jas putih selutut saat bekerja,” jelas ibu Triarmada.

Sumber daya manusia juga menjadi penentu untuk tercapainya keberhasilan suatu usaha. Pegawai yang memiliki kemampuan yang baik dan mempunyai sikap disiplin yang tinggi mengakibatkan tercapainya suatu kinerja yang baik. Kinerja yang baik memberikan dampak yang baik pula bagi suatu perusahaan, disamping hal tersebut penerapan serta keberlangsungan budaya organisasi yang baik selama bekerja juga merupakan salah satu aspek yang penting. Hal ini juga diharapkan oleh ibu Triarmada terhadap para karyawan di PT. Lautan Persada untuk meminimalisir kerugian perusahaan yang kemungkinan terjadi.

Artikel ini adalah publikasi tugas UAS Mata Kuliah Komunikasi Organisasi dengan DosenPengampu: Endah Rundika Pratiwi, S. Sos., M. I.Kom.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Budaya Kerja Generasi Milenial di Era Digital

redaksi

Membangkitkan Semangat Interaksi Sosial Dengan Anak Berkebutuhan Khusus

redaksi

Apakah Pungli Sudah Menjadi Budaya? Menelusuri Gejala Praktik Pungutan Liar Di Kampung India Medan

redaksi