SUARA USU
Uncategorized

Peran Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan dalam Mepertahankan Persatuan dan Kesatuan Bangsa di Era Globalisasi

Penulis: Annisa Bella / Al Bayyinah Biaqisya / Carissa Stefanny / Roseline / Dame Advent Rajagukguk / Dian Ananda / Juan Carlos Fiesta / Putri Halimah Dongoran

Suara USU, Medan. Globalisasi telah membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu dampak negatif yang dapat terjadi adalah terancamnya persatuan dan kesatuan bangsa akibat adanya perbedaan budaya, agama, ras, dan bahasa. Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai agen perubahan sangat penting dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa di era globalisasi.

Sebagai generasi muda yang memiliki akses informasi dan teknologi yang lebih luas, mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Mahasiswa harus mampu melihat perbedaan sebagai kekayaan budaya dan bukan sebagai konflik yang dapat memecah belah bangsa. Mahasiswa harus mampu menerapkan nilai-nilai toleransi, menghargai perbedaan, dan memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.

Pada kenyataannya, di lingkungan kampus yang cenderung banyak sekali perbedaan, terkadang membuat masalah perpecahan timbul. Namun, sebagai agen perubahan mahasiswa seharusnya dapat ikut mengambil andil untuk menciptakan kembali persatuan di lingkungan mahasiswa tersebut. Tidak hanya di lingkungan universitas, mahasiswa juga harus turut andil di dalam masyarakat.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan mahasiswa untuk kembali menciptakan persatuan dan kesatuan di lingkungan sekitar, di universitas dan termasuk di masyarakat.

1. Mengikuti Organisasi Kemahasiswaan

Organisasi yang diikuti haruslah memiliki visi dan misi yang sejalan dengan nilai-nilai kebangsaan. Dalam organisasi kemahasiswaan tersebut, mahasiswa dapat terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang mendorong kerja sama antar mahasiswa dari berbagai latar belakang budaya, agama, ras, dan bahasa. Dengan begitu rasa persatuan dan kesatuan dapat terjalin walau dengan perbedaan yang mengiringi.

2. Terlibat dalam Kegiatan Sosial

Dalam menciptakan kembali persatuan di masyarkat, mahasiswa dapat mengikuti kegiatan sosial yang bertujuan untuk mempererat tali persaudaraan antar masyarakat yang berbeda. Misalnya, dengan mengadakan kegiatan-kegiatan bakti sosial, mengadakan pertunjukan seni yang menampilkan berbagai kebudayaan yang ada di Indonesia, atau melakukan kegiatan-kegiatan lain yang dapat memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa. Dalam kegiatan

3. Ikut Menciptakan Suasana Politik yang Aman

Perbedaan dalam pilihan politik antarsesama terkadang dapat menimbulkan ketidaksukaan yang nantinya dapat berujung menjadi perpecahan dalam masyarakat. Dalam hal ini, mahasiswa dapat ikut andil dengan tidak menambah kericuhan di masyarakat. Mahasiswa dapat mengajukan aspirasi dan pandangan mereka terhadap isu-isu politik yang sedang dibahas di masyarakat atau pemerintahan dengan cara yang baik dan benar. Dengan demikian, mahasiswa dapat memberikan kontribusi yang positif untuk kepentingan bangsa dan negara.

4. Memiliki Kemampuan Komunikasi yang Baik

Ini mungkin terlihat sangat klise, tetapi dalam kenyataannya, ketika seseorang tidak mampu berkomunikasi dengan baik akan sangat mudah terjadi kesalahpahaman yang nantinya dapat menimbulkan perkelahian atau perpecahan. Selain ini, dengan komunikasi yang baik akan membantu mahasiswa dalam menyampaikan gagasan dan pandangan mereka dengan efektif. Mahasiswa juga harus memiliki kemampuan untuk memimpin dan bekerja sama dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya, agama, ras, dan bahasa.

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali S.sos., M.si

Redaktur: Anna Fauziah Pane

 

 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Pentingnya Strategi Harga untuk Meningkatkan Keuntungan pada Usaha Winny Wash Laundry

redaksi

Menyerukan Tagline Waspada Gempa dengan Siap Selamat!

redaksi

Membangun Kebhinnekaan Indonesia: Tantangan dan Solusi dari Sudut Pandang Mahasiswa

redaksi