SUARA USU
Kabar Kampus

Berbagi Kisah Inspiratif Program Kampus Mengajar Angkatan Kedua

Oleh: Harsimren Kaur

Suara USU, Medan. Program Kampus Mengajar kembali membuka program untuk mahasiswa yang tertarik dalam kegiatan mengajar, kesempatan ini dibuka untuk seluruh mahasiswa di Indonesia khususnya mahasiswa USU. Roni Anggara, salah satu mahasiswa USU yang berkesempatan untuk mengikuti program Kampus Mengajar ini berbagi pengalamannya selama ia ditempatkan di SD Swasta Kasih Bapa.

Roni menjelaskan bagaimana tata cara agar dapat menjadi bagian dari program kampus mengajar ini dimulai dari pembuatan akun hingga tahap akhir.

“Yang pertama pastinya kita harus memiliki akun, syarat selanjutnya sangat sederhana, dimana kita harus menyertakan CV, transkrip nilai, sertifikat pengalaman organisasi serta surat rekomendasi dari dekan atau kaprodi, dengan ketentuan mahasiswa yang sudah pernah mengikuti program ini tidak bisa mengikutinya untuk yang kedua kali,” jelas Roni.

Roni juga menjelaskan bahwa program kampus mengajar ini bertujuan untuk kita memberikan pengajaran kepada anak-anak SD dan SMP di daerah 3T, membantu administrasi sekolah, serta membantu mengenalkan teknologi kepada mereka.

“Dengan adanya program ini diharapkan mahasiswa dapat menjadi mitra guru dalam melanjutkan pembelajaran ditengah pandemi yang masih berlangsung ini,” ungkap Roni.

Selanjutnya Roni juga menjelaskan manfaat secara langsung yang diterimanya dari program ini, “jadi kita perbulan dapat uang saku 1.200.000 yang berlangsung selama 5 bulan, kemudian adanya bantuan UKT maksimal 2.400.000 serta konversi hingga 20 sks, dan untuk ketentuan nya sendiri bisa berubah setiap angkatan.”

Kemudian Roni juga menjelaskan tentang teknis pelaksanaan program dimulai dari penempatan sekolah hingga lulus nantinya

“Kita tidak diberi kesempatan untuk memilih lokasi penempatan, namun pada umumnya akan disesuaikan dengan domisili kita di KTP. Misalnya saya domisili Deli Serdang, maka saya ditempatkan di Percut namun daerah pelosok (3T) dan akan ditempatkan dengan tim yang berbeda kampus sesuai domisili.”

“Untuk jadwal masuk nya sendiri mulai Senin hingga Jumat, namun dapat disesuaikan tergantung kesepakatan dengan pihak sekolah. Kemudian setelah selesai mengajar kita diharuskan membuat laporan harian, laporan mingguan hingga laporan akhir mengenai pertanggungjawaban selama program berlangsung,” tambah Roni.

Di akhir, Roni menyampaikan pesan dan kesannya selama mengikuti program kampus mengajar

“Ini merupakan program yang luar biasa, walupun kita kuliah di bagian yang bukan pendidikan, namun kita bisa merasakan langsung atmosfir tenaga pengajar di tengah-tengah pandemi yang pastinya memiliki banyak sekali manfaat,” tutup Roni.

Redaktur: Yessica Irene


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Pospay, Hadir di Tengah Pandemi sebagai Solusi Pembayaran Non Tunai Milik Negara

redaksi

PTM Diberlakukan, Pintu Jebol Susuk Difokuskan Untuk Pejalan Kaki

redaksi

Kongres Sarasehan Kembali Digelar, Antropologi USU Kirim Delegasi Terbaiknya

redaksi