SUARA USU
Kabar Kampus Kabar SUMUT

Berinovasi dengan Kulit Jeruk, Gantari ERC USU Juarai Kompetisi Internasional!

Oleh: Agus Nurbillah

Suara USU, MEDAN. Prestasi membanggakan kembali diraih oleh mahasiswa USU di ajang bergengsi internasional, kali ini di gelaran Tokyo Tech Innovation Commitment Award. Sebuah kompetisi riset ilmiah yang diselenggarakan setiap tahun oleh Persatuan Pelajar Indonesia Tokodai, Tokyo Institute of Technology di Jepang (2021).

Tim Gantari Engineering Research Club yang diketuai oleh Jhon Ferisal Tamba, beranggotakan Muhammad Rafli Derriansyah, Fortuna Khalda Daulay, Aravi Zalsa Ramadhan, Daniel Reymondo Manurung dan Josua F Manurung berhasil mendapatkan juara pertama pada kompetisi tersebut.

Rafli Derriansyah, Ketua Umum Gantari Engineering Research Club menjelaskan proses awal bagaimana Gantari bisa menjadi jawara di kompetisi tingkat internasional ini.

“Pada awalnya, TICA (Tokyo Tech Indonesian Commitment) 2021 menerima 84 abstrak, yang kemudian dari jumlah tersebut diseleksi menjadi Top 20 abstrak, kemudian mengirimkan full paper, dan dari 20 full paper yang di submit, dipilih Top 10 full paper yang kemudian akan melaksanakan virtual conference yang dilaksanakan menggunakan bahasa Inggris,” ujar Rafli, saat kami wawancarai pada (22/12).

Diketahui delegasi Gantari Engineering Research Club mengirimkan tiga tim pada kompetisi riset tersebut, namun dua tim hanya sampai pada tahap semifinal dan satu tim berhasil memperoleh juara pertama.

Dari Top 10 tersebut, ada beberapa tim dari perguruan tinggi ternama Indonesia yang mengikuti kompetisi tersebut, seperti Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Bandung, Institut Teknologi Sepuluh November, Universitas Padjajaran, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya dan satu-satunya perguruan tinggi luar jawa, Universitas Sumatera Utara.

Pada kompetisi ini, tim Gantari Engineering Research Club membawakan karya ilmiah berjudul “Biobattery from Polymer Electrolyte Orange Peel-PVA with Addition of Glycerol,” dimana karya ilmiah ini dilatarbelakangi oleh masalah pencemaran yang disebabkan akibat penggunaan baterai konvensional, sehingga mereka menemukan solusi dari masalah tersebut, yaitu mengganti elektrolit baterai menjadi elektrolit padat berbahan organik dari kulit jeruk.

Rafli menambahkan, ia dan timnya membutuhkan tiga bulan untuk menyelesaikan karya ini, perjuangan yang cukup terasa dan sangat berkesan serta berharga untuk meningkatkan kapabilitas mereka sebagai tim.

Rafli berharap, semoga prestasi yang telah mereka dapatkan ini dapat memotivasi serta meningkatkan minat mahasiswa lainnya untuk melakukan riset, karena mahasiswa memiliki kemampuan untuk berpikir kritis sehingga keberadaannya diharapkan bisa menjadi problem solver dari masalah-masalah yang ada.

“Kami berharap agar biobattery ini dapat diimplementasikan dengan beberapa pengembangan-pengembangan yang akan kami lakukan guna meningkatkan kualitas biobaterry yang telah kami hasilkan,” tutupnya.

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Berkolaborasi dengan BEM FISIP USU, BNB Campus Roadshow Gelar Seminar Personal Branding

redaksi

MPMU Kecewakan Komunikasi PEMA dalam Polemik Reshuffle

redaksi

Suka Traveling? Yuk, Kenalan Dengan Jurusan Pariwisata!

redaksi