SUARA USU
Uncategorized

Manajemen Pengelolaan Wisata Istana Maimun: Menjaga Keaslian Sejarah dan Menyajikan Pengalaman Tak Terlupakan

Foto bersama narasumber: Abang Ire selaku Tour Guide di Istana Maimun.

Penulis: Audi Carissa / Michelle Situmeang / Divina Marsya / Dela Yoyada / Louis Yap

Suara USU, Medan. Project Based Learning (PBL) merupakan pendekatan pembelajaran yang aktif dan berpusat pada mahasiswa di mana mereka belajar melalui proyek atau tugas nyata yang diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah. Dalam PBL, mahasiswa terlibat dalam observasi mendalam, eksplorasi mandiri, penerapan praktis pengetahuan dan keterampilan yang mereka pelajari dalam konteks nyata.

Kegiatan ini juga dilaksanakan oleh mahasiswa Program Studi Manajemen dan Ekonomi Pembangunan FEB USU, Audi Carissa 210502176, Michelle Situmeang 210502174, Divina Marsya 210502193, Dela Yoyada 210502173, dan Louis Yap 210501095. Pada PBL ini, kelompok 2 dibimbing oleh dosen pengampu mata kuliah Pekerjaan Sosial Internasional yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga S.Sos, M.Kesos.

Kegiatan PBL ini dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2023. Melalui program ini, PBL yang dilakukan adalah melakukan observasi dengan mewawancarai salah satu Tour Guide yang berada di Istana Maimun. Tujuan observasi ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen pengelolaan yang ada di Istana Maimun.

Istana Maimun dibangun pada 26 Agustus 1888 atas perintah Sultan Deli ke-9, yaitu Sultan Ma’moen Al Rasyid dan diresmikan pada 18 Mei 1891. Nama ‘Maimun’ sendiri diambil dari nama permaisuri sultan yang bernama Siti Maimunah. Kata ‘Maimun’ berasal dari Bahasa Arab yang berarti ‘Berkah’, dan menjadi bukti cinta sultan kepada permaisurinya. Istana ini memiliki arsitektur yang unik dengan perpaduan beberapa unsur kebudayaan Melayu bergaya Islam, Spanyol, India dan Italia yang memberikan karakter khas pada bangunannya.

Selain keindahan dari Istana Maimun tersebut, pelayanan merupakan salah satu daya tarik agar wisatawan dari luar sana tertarik untuk mengunjungi Istana Maimun. Semakin baik pelayanannya, maka semakin besar daya tariknya.

Berdasarkan hasil observasi kami, Istana Maimun di Medan telah menjadi daya tarik yang mengesankan bagi para wisatawan dan manajemen pengelolaan yang cemerlang menjadi faktor kunci di balik kesuksesan ini. Dengan menerapkan langkah-langkah yang efektif untuk menjaga integritas bangunan, pengelolaan wisata Istana Maimun berhasil mempertahankan keaslian sejarah dan budaya serta memberikan pengalaman tak terlupakan bagi setiap pengunjung.

Dalam menjaga kelestarian dan kebersihan Istana Maimun, mereka melakukan perawatan rutin untuk menjaga kondisi struktur bangunan tetap kuat dan tahan lama. Pihak manajemen juga menyimpan dan tidak memajang beberapa barang peninggalan Istana Maimun untuk menghindari pengunjung yang “bertangan usil”.

Abang Ire, selaku pemandu wisata turis asing mengaku seringkali terdapat kejadian seperti barang peninggalan yang hilang, dicuri, dan rusak di Istana Maimun. “Memang bukan hanya dari para pengunjung saja, tetapi dari pihak internal pun terkadang mau melakukan pencurian untuk mendapatkan keuntungannya sendiri,“ ungkap Abang Ire.

Solusi yang dapat diberikan untuk kendala tersebut adalah melakukan peninjauan ulang terhadap peraturan yang diberlakukan dan menyediakan pelaporan anonim yang aman bagi karyawan untuk melaporkan perilaku yang mencurigakan.

Tetapi, tetap saja dalam hal pengalaman pengunjung, manajemen pengelolaan wisata Istana Maimun menunjukkan upaya yang bagus. Istana Maimun menyediakan pemandu wisata yang berpengetahuan luas, setiap pengunjung dapat menjelajahi sejarah Istana Maimun dengan lebih dalam. Informasi yang disampaikan dengan apik dan interaktif memungkinkan pengunjung merasa terlibat sepenuhnya dalam perjalanan budaya yang memikat ini.

Setiap tahunnya Istana Maimun mengadakan kegiatan budaya dan seni yang diselenggarakan di dalam kompleks istana. Melalui kegiatan tersebut diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Istana Maimun. Kegiatan ini memberikan kesempatan kepada pengunjung untuk memperoleh pemahaman yang lebih dalam mengenai budaya Melayu dan tradisi yang ada di Istana Maimun.

Dalam upaya menyajikan pengalaman yang tak terlupakan, Istana Maimun menyediakan rest area, tour guide, layanan sewa baju pakaian adat melayu layaknya seorang raja dan ratu, taman, serta toko souvenir.

Sayangnya, beberapa permainan seperti sepeda listrik dan ATV sedikit mengganggu karena sering kali menciptakan kebisingan yang mengganggu ketenangan dan keindahan lingkungan sekitar. Kami berharap ada langkah-langkah yang dapat diambil untuk mengurangi dampak negatif dari kegiatan tersebut, sehingga semua pengunjung dapat menikmati keindahan Istana Maimun dengan lebih nyaman dan tenang. Lingkungan sekitar Istana Maimun merupakan tempat bersejarah yang berharga dan menjaga keasriannya merupakan tanggung jawab kita bersama.

Sementara itu, pedagang makanan yang beroperasi di sekitar istana juga dapat menyebabkan kerumunan dan meningkatkan tingkat kebisingan di area tersebut. Meskipun kami mengerti pentingnya kemajuan ekonomi lokal, mungkin perlu dipertimbangkan regulasi yang lebih ketat untuk menjaga ketenangan dan kelestarian lingkungan sekitar situs bersejarah ini.

Solusi yang dapat diberikan adalah dari pihak internal untuk mensosialisasikan kepada para penjual atau pedagang tentang pentingnya menjaga ketenangan, kelestarian lingkungan sekitar, dan kesakralan di Istana Maimun. Ajak mereka untuk menghargai nilai-nilai sejarah dan budaya dengan menghindari perilaku yang mengganggu dan merusak lingkungan. Kemudian batasi juga jam operasional kendaraan dan pedagang makanan untuk mengurangi kebisingan dan keramaian di jam-jam tertentu.

Dalam rangkaian pengelolaan wisata yang terpadu, Istana Maimun telah menjadi contoh yang patut diacungi jempol. Manajemen yang menjaga keaslian sejarah dan budaya memberikan pengalaman tak terlupakan serta menyelenggarakan kegiatan budaya yang beragam, membuktikan dedikasi mereka dalam menghidupkan warisan budaya Indonesia.

Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Pekerjaan Sosial Internasional dengan Dosen Pengampu: Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Tantangan Penerapan Pancasila di Era Digital

redaksi

Job Enrichment sebagai Strategi Meningkatkan Employee Engagement

redaksi

Pancasila vs Narkoba, Pancasila Sebagai Bekal Melawan Narkoba

redaksi