Melalui Lagu Di Jou Au Mulak Karya Nahum Situmorang: Rindukah Kamu ke Kampung Halaman?

Oleh: Amsal Pandiangan/Hanna Sinaga

Suara USU, Medan. Lagu Di Jou Au Mulak ciptaan Nahum Situmorang dan diperkenalkan oleh penyanyi Batak legendaris, Viktor Hutabarat ini dirilis pada tahun 2015. Melalui lagu ini, Nahum Situmorang menyampaikan betapa besar keinginan seorang perantau, khususnya orang Batak untuk kembali ke kampung halaman.

Kampung halaman selalu menjadi sesuatu yang erat terkait dengan kata “pulang”. Nahum ingin menyampaikan bahwa para perantau terutama yang bersuku Batak, selalu rindu pulang ke kampung halaman karena di sana mereka akan menemukan segala kebaikan yang tidak dapat mereka temukan di perantauan.

Sian na dao hubege do sada ende

(Dari kejauhan saya mendengar senandung lagu)

tarsongon na mangandung-ngandung inang

(senandung lirih tentang ibu)

Mangandungi hombar jala ngi borngin nai

(Menuntun pikiranku di malam ini) 

tangis tarlungun-lungun inang

(mmenangis kesepian ibu) 

Ini menggambarkan kerinduan sang perantau terhadap kehangatan dan kasih sayang ibu. Senandung lirih yang didengarnya mengajaknya pulang ke kampung halaman, di mana ibu tercinta menunggu dengan penuh kasih.

Di baheni aut marhabong-habong au

(Seandainya aku punya sayap) 

tarsongon lali habang au da inang

(seperti elang aku akan terbang ibu) 

Tokkin non do pe ahu laho habang 

(Aku akan terbang saat ini juga) 

manalpuik angka dolok rura inang

(melintasi hutan dan gunung)

Senandung itulah yang singgah untuk kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan orang-orang yang terkasih. Oleh karena penderitaan yang alami mereka di perantauan, kerinduan mereka sudah tidak terbendung, sehingga berandai-andai mereka bahwa jika mereka punya sayap, mereka akan segera pulang ke kampung halaman.

Lagu Di Jou Au Mulak merupakan lagu yang memiliki makna yang sangat mendalam terutama pada perantau yang jauh dari rumah dan keluarga.

Redaktur: Yohana Situmorang