SUARA USU
Uncategorized

Memahami Peran Strategi HCM

Sumber foto: empxtrack.com 

Oleh: Sakinah Khoiriah Lubis, Ade Fadillah Harahap, Michelle Evelyn Cau dan Septi Paulina Purba 

Studi Kasus: Pengaruh Transformasi Teknologi Digital pada Sumber Daya Manusia

Suara USU, Medan. Definisi human capital secara harfiah dapat diartikan sebagai aset manusia. Namun, jika diuraikan lebih lanjut, aset manusia ini terdiri dari berbagai aspek seperti pengetahuan, keahlian, kemampuan, dan keterampilan yang membuat seorang individu menjadi berharga dalam perusahaan. Human capital (Thahrim & Pinoa, 2019) telah didefinisikan oleh Armstrong (2006) sebagai inventarisasi pengetahuan, keterampilan, pengalaman, imajinasi, dan karakteristik lain yang dimiliki oleh tenaga kerja serta diyakini juga bahwa human capital mencakup peningkatan kualitas setiap karakteristik serta pemanfaatan pengetahuan secara produktif untuk mengelola perusahaan.

Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) mencakup human capital. Namun, human capital tidak hanya memandang karyawan sebagai SDM yang mendukung tugas atau operasional perusahaan, tetapi juga sebagai aset utama perusahaan dalam mencapai tujuannya. Human capital dianggap sebagai modal yang tidak berwujud karena terdiri dari pengetahuan, keahlian, keterampilan, dan kecerdasan yang dimiliki oleh SDM.

Sekarang ini kita sudah memasuki era digital dimana teknologi dan data menjadi bagian penting dalam pengelolaan sumber daya manusia yang dapat membantu perusahaan untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan mengoptimalkan kinerja karyawan. Oleh karena itu, perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi, data, serta pengembangan kebijakan kerja dan program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tepat untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, inklusif, dan inovatif dianggap sebagai perusahaan yang berhasil mengelola sumber daya manusia di era transformasi digital.

Transformasi digital adalah strategi yang menggunakan teknologi digital untuk mengubah model bisnis, baik dalam operasional maupun dalam layanan (Fitri Amalia, 2021) bagi konsumen. Banyak para pemangku kepentingan di perusahaan yang sedang melakukan transformasi digital, sering kali akan  mengubah secara drastis cara atau model lama dengan harapan dapat memberikan hasil yang lebih baik. Melalui transformasi digital, bisnis mendapatkan perspektif baru dalam tata kelola perusahaan, mengoptimalkan operasi bisnis, dan mengubah model bisnis menjadi lebih efisien. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa transformasi digital adalah transformasi bisnis di era modern.

Banyak perusahaan yang merasa terbantu dengan transformasi digital yang mereka lakukan, mulai dari mampu meningkatkan kualitas, meningkatkan pendapatan dari penjualan produk, dan yang terpenting mampu membuka memperluas pangsa pasar sehingga bisnis dapat berkembang lebih jauh dan lebih baik lagi. Transformasi digital dapat memaksimalkan kinerja departemen SDM atau manajemennya. Contohnya seperti transformasi digital atau digital yang dimotori oleh PT. Bank Danamon Indonesia Tbk. SDM menjadi lebih efisien dan efektif dalam menangani isu-isu terkait SDM. Oleh karena itu, perusahaan harus memanfaatkan evolusi teknologi secara maksimal agar bisnis dapat bertahan dalam jangka panjang.

Di satu sisi, kehadiran perangkat lunak aplikasi dalam transformasi teknologi membuat transaksi manusia-mesin berlangsung secara online, sehingga mengurangi tenaga kerja manusia. Sebagai contoh, petugas pintu tol di pintu tol diganti dengan pintu elektronik, petugas department store dan mall dipangkas, sementara orang beralih ke belanja online. Transformasi teknologi juga berdampak pada sektor perkantoran yang menyebabkan pekerjaan administrasi semakin berkurang. Misalnya, fungsi manajemen keuangan dan sekretaris sumber daya manusia telah digantikan oleh aplikasi dan mesin atau dialihdayakan ke perusahaan lain. Hal ini dapat mengancam sumber daya manusia Indonesia yang masih sangat membutuhkan tenaga kerja.

Di sisi lain, transformasi teknologi juga dapat menciptakan banyak lapangan kerja baru terkait penerapan teknologi digital. Misalnya driver ojek online, pengembangan perangkat lunak aplikasi, analisis data, pembuatan animasi, konten YouTube, penjualan online (e-commerce), organisasi acara, dll. Di masa mendatang, beberapa pekerjaan baru akan muncul dan sebaliknya beberapa pekerjaan yang ada akan hilang. Ini adalah sesuatu yang harus diantisipasi oleh pemerintah, pemilik bisnis, dan individu untuk beradaptasi dengan perubahan ini.

Dari penjelasan tersebut, kita dapat melihat bahwa transformasi teknologi membawa perubahan besar yang dapat menimbulkan tantangan besar di berbagai bidang kehidupan manusia. Oleh karena itu, peran SDM di perusahaan untuk sangat penting agar dapat survive dalam transformasi teknologi. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) akan sangat dibutuhkan, mengingat SDM di perusahaan merupakan aset yang harus dididik, dilatih dan dikembangkan. Selain itu, perusahaan juga harus mampu menjaga kinerja karyawan yang ada. Dalam hal ini, terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan seperti memfasilitasi dan membimbing karyawan yang ada agar mengorientasikan diri, terus melatih, tetap termotivasi dan terus berpartisipasi dalam kegiatan perusahaan

Selain itu, perusahaan perlu memperhatikan pengembangan sumber daya manusianya. Mengembangkan keterampilan dan pengetahuan karyawan akan meningkatkan nilai ekonomi mereka dan akan berdampak positif pada kinerja serta produktivitas perusahaan. Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memiliki peran yang sangat penting karena menyangkut kepentingan pekerja yang menjadi aset utama perusahaan. Selain itu, pekerja juga merupakan individu yang menghabiskan banyak waktu setiap harinya untuk bekerja dan memberikan kontribusi bagi keberhasilan suatu organisasi, sehingga berhasil atau tidaknya suatu perusahaan banyak bergantung pada sumber daya manusia yang dimilikinya

Perusahaan harus mengembangkan HCM beserta kebijakan kerja yang fleksibel dan beragam, serta program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang luas untuk karyawan mereka. Perusahaan juga harus berkomitmen untuk mempromosikan keragaman dan inklusi di tempat kerja, yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja karyawan. Dalam era digital, pemanfaatan teknologi dan informasi dengan bijak merupakan sebuah keharusan. Hal ini akan membantu perusahaan dalam mengambil keputusan yang tepat dan meningkatkan produktivitas karyawan.

Oleh karena itu, perusahaan yang berhasil dalam mengelola sumber daya manusia di era transformasi digital adalah perusahaan yang dapat memanfaatkan teknologi, data, serta pengembangan kebijakan kerja dan program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang tepat untuk menciptakan lingkungan kerja yang produktif, inklusif, dan inovatif.

Referensi:

Armstrong, M. (2006) A Handbook of Human Resource Management Practice. 10th Edition, Kogan Page Publishing, London.

Fitri Amalia, d. (2021). Literasi dan Human Capital. Yogyakarta: Penerbit Samudra Biru (Anggota IKAPI).

Savitri, A. (2019). Revolusi industri 4.0: Mengubah tantangan menjadi peluang di era disrupsi 4.0. Yogyakarta: Penerbit Genesis.

Teknovidia. (2023). Mengenal Transformasi Digital dan Pengertiannya Menurut Para Ahli.

Artikel ini merupakan publikasi tugas mata kuliah Human Capital Management dengan Dosen Pengampu: Dr. Audia Junita, S.Sos., M.si

Redaktur: Grace Silva


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Pemberian Edukasi Pentingnya Minat Belajar Terhadap Anak di Yayasan Pembangun Didikan Islam

redaksi

Penerapan E-Parking di Medan: Mempermudah atau Mempersulit?

redaksi

Pasar Petisah: Antara Nostalgia dan Tantangan Era Digital

redaksi