SUARA USU
Buku

Membunuh Sosok Overthinking Bersama Buku “Overthinking Is My Hobby and I Hate It”

Penulis: Axfeba Saragih

Suara USU, Medan. Overthinking Is My Hobby and I Hate It merupakan buku self-healing ke tiga karya Alvi Syahrin yang membahas tentang isu overthinking. Buku ini pertama kali dicetak bulan Juni 2023, yang di dalamnya berisi 45 bab hal-hal yang sering kita overthinking -kan.

Kita tentu sudah tak asing lagi dengan istilah overthinking, monster paling manipulatif yang kerap kali mengusik pikiran dan waktu istirahat kita, yang jika semakin kita diamkan, maka dia akan menjadi-jadi menelan nilai diri kita. Selalu meragukan diri sendiri, merasa kurang berpotensi, kalah saing dengan orang, menjauhkan diri dari kesempatan baik, menjatuhkan kita dalam rasa cemas dan stres, bahkan menjauhkan kita dari orang yang kita sayang adalah kerjaan si overthinking.

Gimana kalau aku gagal lagi? Gimana kalau aku nggak berbakat, berpotensi, berguna di dunia ini? Gimana kalau aku nggak sanggup sama kehidupan di masa depan? Gimana kalau aku nggak bisa memenuhi ekspektasi keluargaku? Gimana kalau aku nggak tahu tujuan hidupku? Gimana kalau overthinking-ku benar?

Well, pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kali muncul menghantui kita. Jadi, apakah kita harus diam saja membiarkan dia mengusik waktu kita? Menahan potensi kita? Atau bahkan memberikan kenyamanan palsu? Bukankah kita juga harus menantang balik dan membongkar motif busuk si overthinking ini? Tapi, apakah kita berani untuk benar-benar menantang balik dia? Karena biasanya, ketika overthinking kita hanya terdiam saja dan menganggap sebagai firasat yang akan terjadi.

Melalui buku ini, kita diajak untuk berjuang dan bangkit dari suara bisik itu. Ya bener sih, overthinking itu selalu datang tanpa kenal waktu dan tempat. Tapi, yang perlu banget kita lakukan adalah yakin sama diri kita sendiri dan cobalah untuk memanipulasi overthinking yang manipulatif itu. Semisal dari “gimana kalau aku gagal lagi?” berubah jadi “gimana kalau ternyata aku berhasil kali ini?”. Jadi ketika overthinking bilang, “gimana kalau gagal lagi”, yang overthinking maksud adalah ingin kita selalu rebahan sambil scrolling Tiktok, dan ketika kita bilang “gimana kalau aku berhasil kali ini” itu adalah cara kita untuk menyampaikan semangat berjuang pada diri sendiri. Karena, overthinking itu sendiri adalah cara diri kita melindungi diri sendiri, but in a toxic way.

Di dalam buku ini juga ada beberapa terjemahan ayat suci Al-Qur’an yang turut dicantumkan yang akan menjadi reminder bagi kita. Buku ini sangat cocok untuk kaum yang overthinking tentang masalah masa depan, teman, cinta dan diri sendiri.

“Jangan biarkan overthinking jadi satu-satunya penghuni di kepalamu. Tambahkan mimpi-mimpi, daily goals, dan juga rasa syukur.” – Alvi Syahrin.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Perjuangan dan Kehilangan dalam Laut Bercerita

redaksi

Cerminan Indonesia Dalam Novel “Teruslah Bodoh, Jangan Pintar”, Karya Tere Liye

redaksi

Pulang-Pergi, Ketika Dua Tokoh Favorit Tere Liye Bertarung Bersama

redaksi