SUARA USU
Uncategorized

Merawat Kebhinekaan dan Keberagaman Indonesia: Cara Menyikapi dan Menghargai Sebuah Perbedaan

Sumber: https://www.pexels.com/photo/man-holding-a-flag-14226731/ (Irgi Nur Fadil)

Penulis: Sri Alya Nasyiah / Carel Evaldo / Raudhy Auliya / Aisa Nur Aina / Arron Fabian Tarigan / Claudika Angraini Sitompul / Ryemima Ita Lumban Toruan

Suara USU, Medan. Indonesia memiliki moto nasional yang menggambarkan perbedaan yang ada di negara ini, yaitu “Bhineka Tunggal Ika” yang sering diterjemahkan sebagai “berbeda-beda, tetapi tetap satu”. Moto ini mendeskripsikan semangat persatuan dalam keberagaman yang ada di Indonesia. Ini adalah bagian penting dari filosofi nasional yang terkandung dalam Pancasila, dasar negara Indonesia. Dengan moto Bhineka Tunggal Ika, Indonesia merayakan kebhinekaan sebagai aset berharga dalam membangun negara yang kuat dan harmonis.

Kebhinekaan Indonesia merujuk pada kekayaan keberagaman, baik dalam hal budaya, suku bangsa, agama, bahasa, nilai, tradisi, atau karakteristik lainnya, namun tetap mampu hidup berdampingan dengan damai dalam kesatuan sosial atau wilayah. Kebhinekaan memiliki peran penting dalam membangun lingkungan yang harmonis, serta menciptakan lingkungan di mana orang-orang dari berbagai latar belakang dapat hidup bersama dengan damai. Kehormatan dan penghargaan terhadap kebhinekaan adalah pondasi yang kuat dalam menciptakan masyarakat yang beragam namun saling menghormati, serta mendorong perkembangan sosial, budaya, dan ekonomi yang berkelanjutan.

Kebinekaan adalah salah satu kekuatan dan kekayaan besar bagi bangsa Indonesia. Ini mencerminkan keragaman budaya, etnis, agama, bahasa, dan geografi di seluruh negeri. Beberapa cara di mana kebinekaan merupakan kekuatan dan kekayaan bagi bangsa Indonesia, yaitu:

  1. Budaya yang Kaya: Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnis dan ratusan bahasa yang berbeda. Keragaman ini menciptakan kekayaan budaya yang besar, dengan berbagai seni, musik, tarian, dan tradisi yang unik.
  2. Toleransi dan Harmoni: Meskipun memiliki keragaman etnis dan agama, Indonesia telah lama dikenal dengan semangat toleransi dan harmoni antarberagam kelompok. Ini adalah aset yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan stabilitas negara.
  3. Sumber Daya Alam: Geografi Indonesia yang luas mencakup beragam ekosistem dan sumber daya alam, termasuk hutan hujan tropis, pulau-pulau yang indah, dan kekayaan bawah tanah seperti minyak bumi, gas alam, dan batu bara.
  4. Potensi Ekonomi: Kebinekaan juga menciptakan potensi ekonomi yang besar. Misalnya, keragaman kuliner Indonesia menghasilkan makanan dan minuman yang lezat, yang bisa menjadi daya tarik pariwisata dan industri makanan.
  5. Diplomasi dan Hubungan Internasional: Indonesia sering berperan sebagai jembatan antara budaya dan peradaban di Asia Tenggara. Hal ini memberikan kesempatan bagi negara ini untuk memainkan peran penting dalam diplomasi regional dan hubungan internasional.

Namun, meskipun kebinekaan adalah aset besar, masih ada tantangan dalam memastikan bahwa keragaman ini dikelola dengan baik dan tidak menyebabkan konflik atau ketidaksetaraan. Penting untuk terus mempromosikan toleransi, persatuan, dan inklusi sosial untuk memastikan bahwa kebinekaan tetap menjadi kekuatan positif bagi bangsa Indonesia.

Untuk menghadapi ancaman kebhinekaan tersebut, sesuai visi dan misi Presiden mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila. Pelajar Pancasila merupakan perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif. Adapun ciri dan karakteristik Pelajar Pancasila adalah:

  1. Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berakhlak Mulia: Pelajar Pancasila diharapkan memiliki spiritualitas yang tinggi, sehingga dapat menerapkan segala nilai-nilai baik sesuai dengan ajaran agama dalam kehidupannya sehari-hari. Bukan hanya memiliki keimanan dan akhlak beragama, Pelajar Pancasila juga memiliki akhlak pribadi, akhlak kepada manusia, akhlak kepada alam, serta akhlak bernegara.
  2. Berkebhinekaan Global: Nilai pancasila dan Bhineka Tunggal Ika wajib menjadi nilai yang dipegang bersama oleh seluruh masyarakat Indonesia termasuk para pelajar. Pelajar Pancasila dituntut untuk dapat mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitas, namun tetap berpikiran terbuka ketika berinteraksi dengan budaya lain.
  3. Gotong Royong: Salah satu nilai penting yang juga dijunjung oleh bangsa Indonesia adalah gotong royong. Pelajar Pancasila akan mampu melakukan kegiatan bersama-sama yaitu Gotong royong dapat mendorong kolaborasi, kepedulian, serta rasa ingin berbagi kepada lingkungan sekitar.
  4. Mandiri: Kemandirian juga merupakan kunci penting dalam menjalani kehidupan. Meski mampu menjalankan sesuatu dengan gotong royong, tetapi Pelajar Pancasila akan mampu menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik dan penuh tanggung jawab secara mandiri. Sehingga akan terbentuk pribadi yang tangguh dan mandiri.
  5. Bernalar Kritis: Untuk menghadapi kompetisi global seperti saat ini dan masa mendatang, maka kemampuan bernalar kritis sangat diperlukan. Kemampuan berpikir kritis sendiri diartikan sebagai kemampuan secara objektif memproses informasi baik secara kualitatif dan kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi, menganalisa informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Dengan begitu, diharapkan pelajar akan mampu mengambil keputusan yang tepat.
  6. Kreatif: Untuk menciptakan berbagai penemuan inovatif di masa depan diperlukan kreativitas yang tinggi. Tidak hanya sekadar menemukan gagasan-gagasan baru, sebuah inovasi diharapkan juga bermakna, bermanfaat, dan membawa dampak bagi masyarakat. Pelajar Pancasila akan dapat mengasah kreativitas dengan menerapkan pemikiran kritis yang kemudian diolah menjadi inovasi baru.

Sehingga, Pelajar Pancasila diharapkan mampu mengimplementasikan  ciri dan karakteristik Pelajar Pancasila dan mendukung Visi dan Misi Presiden dalam mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berkebinekaan global.

Menyikapi perbedaan dapat dilakukan dengan cara:

  1. Coba Pahami Perbedaan yang Terjadi

Seseorang cenderung menentang sesuatu yang belum mereka pahami. Berusaha memahami sudut pandang orang lain yang memiliki perbedaan adalah salah satu cara menyikapi perbedaan agar tidak menimbulkan konflik. Memahami sudut pandang orang lain akan mempermudah munculnya sikap toleransi antar individu. Bahkan, cara ini juga efektif mengatasi perselisihan yang terjadi di lingkup keluarga. Memahami sudut pandang orang lain akan memberi pemahaman kenapa seseorang memiliki perbedaan dengan orang lain.

  1. Menerima Perbedaan

Setelah memahami kenapa perbedaan bisa terjadi, cara menyikapi perbedaan selanjutnya adalah menerima adanya perbedaan tersebut. Menerima perbedaan bukan berarti sepakan dengan pemahaman orang lain. Seseorang bisa saja memahami dan menerima bahwa ia berbeda dengan orang lain tati tetap berpegang teguh pada apa yang ia percaya dari awal. Seorang yang sudah menerima perbedaan tidak akan terganggu dengan kehadiran orang lain yang berbeda dengannya. Ketika ada seseorang yang memiliki opini yang berbeda orang lain, orang tersebut tidak akan marah atau memulai konflik.

  1. Bersikap Tenang

Perbedaan terkadang mengakibatkan sesuatu yang mengagetkan sampai menyulut emosi. Berusaha bersikap tenang saat menghadapi hal demikian dapat membantu mengendalikan diri untuk tidak melakukan hal yang dapat menimbulkan konflik. Menahan diri juga dapat memberikan diri sendiri waktu untuk menganalisa tentang apa yang sedang terjadi dan mengurai permasalahan dengan kepala dingin.

  1. Memiliki Argumen yang Kuat dan Dapat Dipertanggungjawabkan

Ada kalanya orang menyerang orang lain yang menurutnya berbeda paham dengannya. Untuk menghadapi orang seperti ini, memiliki argumen yang kuat dan dapat dipertanggungjawabkan menjadi cara yang ampuh untuk menghindari perselisihan yang berlarut-larut.

Memahami betul landasan dari pendapat yang dipegang menjadi balasan yang manjur untuk orang-orang yang suka menyerang perbedaan. Sampaikan argumen dengan tenaga agar orang yang menyerang tahu bahwa Anda tidak tertarik dengan perdebatan yang ingin diciptakan.

Sebagai negara dengan jumlah penduduk terbanyak ke-4 dari seluruh dunia, dengan jumlah penduduk menurut sensus yang dilakukan pada September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa dan dengan latar belakang ras, suku, agama dan kepercayaan yang berbeda, masyarakat Indonesia hidup berdampingan sesuai dengan slogan kami “Bhinneka Tunggal Ika”. Dengan kekayaan yang kita miliki sebagai warga Indonesia ini sepatutnya kita turut bangga. Namun, dengan adanya keberagaman yang berarti banyaknya perbedaan yang otomatis akan membuat berbagai macam konflik.

Sejarah menunjukkan bahwa bangsa Indonesia telah berhasil mengatasi berbagai ancaman, gangguan, tantangan dan hambatan (AGTH). Banyak faktor pemecah belah yang selalu membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa, antara lain suku, agama, emosi suku dan kelompok (SARA), primitivisme dan ketimpangan pembangunan. Dengan adanya keberagaman budaya ini tentu saja semakin banyak ancaman yang bisa terjadi. Tetapi, melihat bahwa bangsa Indonesia sudah bisa berdiri dan melangkah sejauh ini adalah hal yang perlu kita sadari bahwa keberagaman budaya, ras, suku, agama dan golongan masyarakat yang Indonesia miliki saat ini bisa menjadi kekuatan bagi bangsa kita.

“Keragaman ras dan etnis, membangun keragaman yang inklusif, kesadaran multikultural, membangun sikap peka gender dan membangun toleransi”. Untuk itu, mari kita semua sebagai generasi penerus bangsa Indonesia melanjutkan perjuangan yang telah dilalui oleh para pahlawan kita. Dengan bersatu dan menjadikan segala perbedaan yang kita miliki sebagai kekuatan untuk menjadikan bangsa kita, bangsa yang memiliki wibawa dengan keanekaragaman budaya yang dimiliki dan menunjukkannya kepada mata dunia. Oleh karena itu, kepada seluruh warga masyarakat Indonesia mari kita bersama-sama dengan senantiasa menjaga serta mencintai keberagaman yang kita miliki ini, yang juga merupakan wujud dari semboyan kita yaitu Bhinneka Tunggal Ika.

Sasanti Bhinneka Tunggal Ika yang bermakna persaudaraan harus disosialisasikan kepada seluruh rakyat melalui lembaga-lembaga yangs udah ada seperti lembaga pemerintah, swasta, lembaga sosial kemasyarakatan, lembaga keagamaan, dan lembaga kepemudaan, agar terbangun hidup yang rukun, damai, aman, toleran, salingmenghormati, bekerjasama dan bergotong-royongdalam rangka persatuan dan kesatuan bangsa.

Persatuan dikembangkan atas dasar Bhinneka Tunggal Ika dengan memajukan pergaulan demi kesatuan dan persatuan bangsa Sehingga perbedaan yang kita miliki tidak menyebabkan perpecahan diantara warga Indonesia. Keberagaman bukan unsur perpecahan namun justru yang menciptakan kesatuan bangsa melalui semboyan Bhinneka Tunggal Ika.

Kesatuan adalah upaya untuk mempersatukan perbedaan suku, adat istiadat, ras dan agama untuk menjadi satu yaitu bangsa Indonesia. Dan patut kita syukuri bahwa kita sebagai bangsa Indonesia mempunyai suatu pedoman hidup yang disebut juga dengan ideologi negara, yaitu Pancasila. Pancasila merupakan ideologi negara Indonesia yang dapat menyatukan keberagaman yang ada di Indonesia ini menjadi satu kesatuan yaitu bangsa Indonesia.

Artikel ini adalah publikasi tugas mata kuliah Kewarganegaraan dengan Dosen Pengampu: Onan Marakali Siregar, S.Sos, M.Si.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Perpustakaan Futuristik untuk Akses Pengetahuan yang Lebih Luas di Era Digital

redaksi

Perpustakaan di Era Digital Bagi Generasi Milenial

redaksi

Tugas Palang Merah Indonesia dan Perannya dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara

redaksi