SUARA USU
Featured Kabar Kampus Kabar SUMUT Opini

Upaya Mahasiswa Kesejahteraan Sosial FISIP USU dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca dan Kepercayaan Diri Anak Panti Asuhan Al-Washliyah Binjai

Oleh: Redaksi

Suara USU, MEDAN. Praktik kerja lapangan atau biasa disebut juga dengan PKL adalah salah satu bentuk kegiatan pendidikan dan pelatihan dengan bekerja langsung secara sistematik dan terarah dengan supervisi yang kompeten dibidangnya dengan tujuan memperoleh pengalaman dan kecakapan penguasaan keahlian di suatu bidang.

Saat ini salah satu Mahasiswa Program Studi Kesejahteraan Sosial FISIP USU yang bernama Arum Septyaningrum dengan NIM 190902036 sedang menjalankan PKL 1 nya di Panti Asuhan Al-Washliyah Binjai yang dibimbing oleh Supervisor Sekolah yaitu ibu Mia Aulina, S.Sos, M.Kesos dan dimonitori oleh Dosen Pengampu Mata Kuliah PKL 1 yaitu Bapak Fajar Utama Ritonga, S.Sos, M.Kesos.

Pada bulan pertama, Arum bersama rekannya yaitu Ade dan Elda lebih terfokus pada pendekatan dan pengenalan kepada anak-anak dipanti sehingga untuk proses yang akan dilakukan selanjutnya akan berjalan sesuai rencana tanpa rasa canggung pada anak-anak panti asuhan.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada bulan pertama ini seperti kegiatan games, kuis, tahfiz, dan edukasi. Bahkan Arum juga mengikuti beberapa kegiatan yang rutin dilaksanakan di panti asuhan ini seperti memasak, buka bersama, ngaji bersama, dan lainnya.

Arum menyadari ada beberapa anak-anak SD dipanti asuhan ini yang memiliki masalah pada kemampuan membaca dan kurangnya minat membaca yang mana membaca ini sendiri merupakan aspek penting dalam kehidupan. Kemudian pada pertemuan-pertemuan berikutnya, Arum mulai berupaya untuk meningkatkan kemampuan membaca anak-anak di Panti Asuhan ini.

Kegiatan awal yang dilakukan yaitu untuk menarik minat anak-anak untuk mengikuti kelompok belajar yang mana kelompok belajar ini akan lebih terfokus dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Kegiatan ini sejalan dengan mini project yang ia buat. Awalnya, ia mengumpulkan beberapa anak yang memiliki masalah tersebut yang mana anak-anak tersebut sedang mengenyam pendidikan Sekolah Dasar.

Anak-anak yang mengikuti kelompok belajar ini sudah banyak mengenal huruf-huruf dan mampu membaca kata perkata namun masih perlu adanya peningkatan. Dikelompok belajar inilah mereka dilatih agar rutin membaca guna menambah peningkatan. Tak hanya itu, dikelompok belajar ini juga anak-anak panti asuhan bersama-sama belajar matematika seperti perkalian, pembagian, dan mengenal macam-macam bangun datar.

Namun ada salah satu anak panti asuhan yang mengalami keterlambatan dari teman-temannya. F adalah seorang anak perempuan kelas 5 Sekolah Dasar. Keterlambatan membaca tersebut membuat kepercayaan dirinya berkurang lantaran ia merasa tertinggal dengan teman-temannya.

Lalu Arum berusaha menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan teknik Metode Casework . Adapun tahapan-tahapan yang sudah dilakukannya yaitu :

  1. Engagement, Intake, dan Contract. Ini merupakan tahap awal yang dilakukan Arum yaitu dengan melakukan pendekatan. Ditahap ini juga arum mengenalkan tentang tujuannya dan berakhir pada kesepatakan untuk terlibat dalam keseluruhan proses yang disebut dengan contrack.
  2. Assesment. Tahap ini merupakan tahap penyelesaian masalah dimana Arum berusaha mendapatkan pemahaman tentang masalah tersebut, apa penyebabnya, dan potensi apa yang bisa digunakan untuk meminimalisir atau menyelesaikan masalah. Hasil yang didapat yaitu F merasa kurang dalam kemampuan membaca lantaran kurangnya motivasi yang ada pada dirinya. Rendahnya kepercayaan diri pada F juga membuatnya takut untuk memulai perubahan.
  3. Planning atau tahap perencanaan merupakan sebuah proses insight dalam mengidentifikasi, memilah, menghubungkan masalah dan kebutuhan, dengan sumber-sumber yang dapat didayagunakan untuk memecahkan masalah atau memenuhi kebutuhan melalui serangkaian kegiatan. Pada proses perencanaan ini, langkah awal yang akan dilakukan Arum yaitu dengan merencanakan untuk membuat suatu program guna membantu F menaikkan atau menambah kepercayaan dirinya. Lalu membantunya untuk meningkatkan kemampuan membaca F agar kemampuannya setara dengan teman-temannya.
  4. Implementation/intervention. Tahap ini merupakan proses pelaksanaan program (implementasi). Pada tahap ini arum terus memberinya motivasi untuk meningkatkan kepercayaan diri pada F. Tak hanya itu, Arum dan kedua rekannya juga mengadakan games edukasi seperti kuis yang rutin dilaksanakan setiap minggu untuk mengasah anak-anak dalam berfikir dan meningkatkan kepercayaan diri mereka terutama F. Kegiatan yang dilakukan selanjutnya untuk F yaitu membimbingnya untuk memperbanyak latihan membaca dengan memberinya target. Misalnya dalam satu minggu, F harus selesai membaca satu buku cerita dan menceritakan kembali cerita tersebut kepada Arum. Apresiasi, dukungan, dan motivasi terus Arum lakukan untuk mengingkatkan kepercayaan diri F.
  5. Evaluation. Tahap evaluasi yaitu cara untuk menentukan apakah sasaran dan tujuan dari upaya yang sudah dilakukan telah tercapai atau tidak. Ditahap ini, Arum melakukan identifikasi adakah perubahan yang meningkat dari F. Dan hasilnya, kepercayaan diri pada F sedikit meningkat dengan dibuktikannya ia sudah tidak malu untuk bercerita dan menceritakan suatu cerita kepada Arum. Untuk kemampuan membacanya, F juga mengalami peningkatan namun masih perlu memperbanyak membaca lagi agar kemampuan membacanya lebih meningkat.
  6. Tahap terminasi yaitu tahap dimana relasi dihentikan. Pada tahap ini Arum melakukan penghentian proses. Akhir dari proses, Arum tetap memberinya dukungan kepada F agar adanya motivasi pada diri F untuk tidak takut dan semangat dalam belajar.

Pada akhir praktikum, Arum dan kedua rekannya akan mengadakan sebuah acara perpisahan dengan anak-anak di panti asuhan dengan membagikan sebuah souvenir berupa gelang. Selama Arum dan kedua rekannya melakukan Praktikum disana, anak-anak panti asuhan memberikan kesan yang baik dan dengan senang berpartisipasi dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang sudah dilakukan. Untuk pesannya yaitu diharapkan anak-anak panti untuk terus termotivasi dalam belajar terutama dalam membaca.


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Delegasi FH USU Sukses Meraih Juara 1 Dalam Lomba Debat KTN Billy Nobile & Associates Law Firm

redaksi

Beasiswa Unggulan Kemendikbud-Ristek 2023 Resmi Dibuka!

redaksi

Setelah Satu Tahun Vakum, UKMI Ad-Dakwah Kembali dengan Harapan Baru

redaksi