SUARA USU
Opini

Waktu Pengganti Kuliah Hingga Malam Hari, Kapan Mahasiswa Beristirahat?

Oleh: Divina Marsya Azzahra

Suara USU, Medan. Mahasiswa seringkali dihadapkan pada jadwal kuliah yang padat, penggantian kuliah hingga malam hari pun menjadi hal yang biasa dialami. Dinamika ini memunculkan pertanyaan serius, kapan sebenarnya waktu bagi mahasiswa untuk beristirahat? Meskipun penggantian kuliah hingga malam hari bisa terjadi karena kebutuhan akademis tertentu, kita juga perlu merenungkan dampaknya terhadap kesejahteraan mahasiswa.

Kita harus mengakui bahwa mahasiswa bukanlah mesin pembelajaran yang dapat beroperasi tanpa istirahat. Penggantian kuliah hingga malam hari seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengabaikan kebutuhan dasar ini. Sebaliknya, lembaga pendidikan perlu merancang jadwal yang memberikan ruang cukup bagi istirahat dan memastikan mahasiswa tetap bugar dan fokus.

Waktu pengganti kuliah hingga malam hari bukanlah pilihan ideal. Keseimbangan antara akademis dan kesehatan mental mahasiswa harus menjadi prioritas. Meskipun demikian, realitas menunjukkan bahwa mahasiswa seringkali terjebak dalam jadwal yang memaksa mereka untuk terus belajar hingga larut malam.

Ketidakseimbangan ini kemudian menimbulkan dampak pada kualitas istirahat mahasiswa. Kondisi ini dapat berujung pada penurunan konsentrasi, peningkatan tingkat stres, hingga masalah kesehatan yang lebih serius. Oleh karena itu, perlu adanya keterlibatan pihak kampus dalam merancang jadwal yang lebih manusiawi, dengan memperhatikan kebutuhan kesejahteraan mahasiswa.

Namun, tanggung jawab tidak hanya ada pada pihak kampus. Mahasiswa juga memiliki peran aktif dalam mengelola waktu istirahat mereka. Kedisiplinan pribadi dalam merencanakan jadwal, menghindari kebiasaan menunda, dan menghormati kebutuhan istirahat merupakan kunci kesuksesan pribadi di tengah jadwal yang padat.

Penting untuk diingat bahwa istirahat bukanlah waktu yang terbuang. Saat mahasiswa beristirahat, mereka memberi kesempatan pada otak dan tubuh untuk memulihkan energi, meningkatkan kreativitas, dan mengoptimalkan daya ingat. Oleh karena itu, kampus dan mahasiswa perlu bersinergi dalam menciptakan atmosfer yang mendukung istirahat berkualitas.

Dengan demikian, pemahaman bersama antara lembaga pendidikan dan mahasiswa mengenai pentingnya istirahat dalam mencapai kesuksesan akademis dapat menjadi landasan bagi perubahan yang positif.

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Aksi Aktivis Warnai Women 20 Summit di Danau Toba

redaksi

Personal Branding bagi Mahasiswa, Pencitraan?

redaksi

Bantuan Donasi Indonesia Terhadap Palestina bersama Menteri Pertahanan

redaksi