SUARA USU
Film

Film Evil Dead Rise, Horor Klasik Penuh Gore Extreme

Oleh : Balqis Aurora Salsabilla

‘Evil Dead Rise’ merupakan seri kelima dari franchise film ‘Evil Dead’ karya Sam Raimi pada tahun 1981. Bagi kalangan penggemar film horor yang dikemas dengan adegan penuh darah dan memberi rasa ngilu selama menonton tentu sudah menunggu akan tayangnya film yang satu ini. Film yang ditulis dan disutradarai oleh Lee Cronin ini sudah tayang di Indonesia sejak 5 Mei 2023 lalu sampai sekarang.

Menampilkan cerita horror klasik, film ini dibuka dengan teror yang dialami oleh dua orang sahabat dan seorang pacar yang sedang berliburan di sebuah danau, teror diawali dengan adegan sadis dan penuh darah yang seolah ingin memberikan aba-aba kepada penonton bahwa selama kurang lebih 96 menit ke depan akan lebih banyak kejutan dan adegan gore yang sedang menanti.

Cerita kemudian dialihkan pada kedua kakak beradik, Ellie (Alyssa Sutherland) dan sang adik Beth (Lily Sullivan). Beth memiliki sebuah masalah yang ingin dia ceritakan pada kakaknya karena baginya hanya Ellie yang mampu memberikan solusi untuk setiap masalahnya. Namun, saat Beth berkunjung ke apartemen Ellie terjadi gempa dengan skala yang besar.

Ketiga anak Ellie, yaitu Danny (Morgan Davies), Bridget (Gabrielle Echols) dan Kassie (Nell Fisher) yang baru saja pulang dari membeli pizza terjebak di tempat parkir. Saat gempa mulai berhenti, Danny menemukan sebuah lubang di bawah apartemen mereka dan mempertemukannya dengan sebuah kitab asing dan tiga keping piringan hitam. Seperti kisah horor klise pada umumnya, orang yang diselimuti rasa penasaran dan ceroboh seperti Danny tentu memungut barang-barang tersebut dan membawanya ke apartemen mereka.

Kitab dengan taring di bagian pinggirnya dan kulit manusia sebagai sampulnya itu ternyata Necronomicon yaitu kitab orang mati yang membawa malapetaka bagi keluarga mereka. Danny memutar piringan hitam yang dibawanya tanpa mengetahui bahwa piringan hitam itu berisi rekaman seorang pastor yang berusaha meriset kitab tersebut dan merapalkan mantra yang memanggil iblis. Teror demi teror pun berdatangan tanpa ada jeda setelah Ellie yang telah dirasuki iblis menyerang semua orang yang ada di hadapannya.

Apresiasi penuh untuk adegan sadis dan gore disajikan dengan brutal dan extreme yang sukses membuat efek mual bahkan hanya untuk sekedar dibayangkan. Film ini juga berhasil memberikan ketegangan yang menyelimuti seluruh bioskop selama 96 menit. Tidak sedikit penonton menutup mata karena enggan melihat layar bioskop yang menayangkan adegan sadis yang tidak kunjung habis.

Namun sayangnya, untuk alur cerita dari film ini sangat biasa saja dan terkesan hanya menjual adegan-adegan sadis tanpa memperhatikan alur cerita. Setelah teror mulai mengincar keluarga Ellie seakan alur cerita berhenti disana dan hanya ada adegan sadis di menit-menit berikutnya. Seperti menaiki wahana roller coaster yang hanya memberikan ketegangan dan menguji adrenalin sesaat tetapi tidak memberikan kesan setelah wahana tersebut berakhir.

Bagus tidaknya film ini tergantung apa yang kamu cari dari sebuah film horor, apakah alur cerita yang menyeramkan dan membuat terbayang-bayang atau adegan-adegan sadis penuh darah yang memberikan ketegangan. Bagi reviewer sendiri, film ini mendapat nilai 8,3/10 untuk adegan gore extreme yang cukup berani tetapi 4/10 untuk alur ceritanya.

Oleh : Tamara Natasya Lubis


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

20th Century Girl, Kisah Nyata Cinta Pertama Tahun 90-an

redaksi

Negeri Tanpa Telinga, Film Tentang Skandal Politik

redaksi

Christmas On Mistletoe Farm, Rekomendasi Film Bernuansa Natal

redaksi