Kisruhnya Pembentukan Panitia PKKMB oleh PPSDM BEM FISIP USU, DPM Berikan Surat Peringatan

Reporter: Muhammad Fathur Ammar dan Muhammad Halim

Suara USU, Medan. Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) FISIP USU memberikan peringatan keras kepada PPSDM BEM FISIP USU terkait kisruhnya proses pembentukan panitia Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2024. Proses pembentukan ini dinilai cacat dan tidak transparan, dengan tidak melibatkan fakultas serta mahasiswa dalam pengambilan keputusan.

Dalam surat resmi yang ditujukan kepada PPSDM BEM FISIP USU, Ketua DPM FISIP USU mengungkapkan beberapa alasan yang menjadi dasar ketidakabsahan keputusan tersebut. Ketua DPM FISIP USU, Raden Putra Tabah menjelaskan bahwa proses ini tidak melibatkan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) sekawasan dan tidak ada publikasi serta keterbukaan informasi terkait pembentukan panitia.

“PPSDM tidak bekerja sebagai divisi yang independen dan tidak melibatkan seluruh anggota dalam pengambilan keputusan. Bahkan, beberapa anggota PPSDM tidak mengetahui setiap keputusan yang diambil,” tegas Raden Putra Tabah. Ia juga menambahkan bahwa indikator dan persyaratan yang dilakukan melalui Badan Pengurus Harian (BPH) BEM dianggap cacat mekanisme dan diduga adanya penilaian yang subjektif serta intervensi dari pihak luar.

DPM FISIP USU menyoroti bahwa PPSDM BEM FISIP USU tidak melibatkan DPM dalam penentuan ketua PKKMB dan mengabaikan undangan dari Komisi IV FISIP USU sebanyak tiga kali berturut-turut untuk mengklarifikasi kejanggalan yang ada dalam penentuan ketua PKKMB.

Lebih lanjut, Raden Putra Tabah menekankan bahwa komunikasi antara BEM dan DPM hanya terjadi selama rapat kerja, dan salah satu penekanan dari DPM adalah keterlibatan elemen mahasiswa secara merata melalui penyampaian informasi yang terbuka kepada mahasiswa FISIP USU. “Ini adalah acara fakultas yang seharusnya BEM sebagai pelaksana bisa lebih melibatkan stakeholder yang ada di FISIP USU. Salah satu stakeholder mahasiswa yang seharusnya dapat lebih dilibatkan adalah DPM Fakultas, yang memiliki peran legislatif berdasarkan aspirasi mahasiswa,” ujarnya.

Raden Putra Tabah juga menambahkan bahwa DPM telah melakukan jajak pendapat dan menemukan bahwa banyak mahasiswa FISIP USU yang sebenarnya ingin terlibat dalam berbagai kegiatan fakultas. “Namun, penyampaian informasi yang tertutup menjadi salah satu penghambat mahasiswa/i FISIP USU untuk mengembangkan potensinya, terbukti dengan minimnya komunikasi yang ada,” lanjutnya.

Ia juga menyoroti adanya dugaan penyelewengan kekuasaan oleh pimpinan BEM FISIP USU. “Aturan sebenarnya mengacu pada hasil rapat kerja yang menekankan pelibatan mahasiswa FISIP secara merata, namun faktanya jangankan keterlibatan secara nyata, keterbukaan mekanisme yang ada pun tidak jelas. Kami dari DPM juga sudah memanggil pihak terkait tiga kali untuk mengklarifikasi kondisi yang ada, tetapi kurang kooperatif terbukti dengan tidak hadirnya pihak tersebut dalam panggilan yang kami layangkan,” imbuh Raden.

Ketidakpastian mengenai pembentukan panitia ini menambah panjang daftar masalah yang harus dihadapi oleh BEM FISIP USU. Mahasiswa baru yang seharusnya mendapatkan arahan dan bimbingan awal melalui PKKMB, kini harus menunggu kepastian lebih lanjut. Beberapa dari mereka menyatakan kekecewaannya atas situasi ini.

Salah satu mahasiswa FISIP, Sulthon dari Kesejahteraan Sosial angkatan 2022, juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap ketidakjelasan panitia PKKMB FISIP USU. “Saya sebagai mahasiswa FISIP USU, melihat ketidakjelasan panitia PKKMB FISIP USU sebagai kemunduran akuntabilitas dan profesionalitas yang dialami rekan panitia. Harapan saya ke depan prosesnya transparan dan pengawasan yang dilakukan Komisi IV DPM FISIP harus lebih komprehensif. Adapun saran kepada BEM FISIP USU adalah merombak ulang struktur kepanitiaan dan usut tuntas penyebab ketidakjelasan di dalam pembentukan panitia PKKMB FISIP USU,” ungkap Sulthon.

Diharapkan dengan adanya surat peringatan dan masukan dari DPM FISIP USU, pihak BEM FISIP USU dapat segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini. Kemudian, juga lebih melibatkan elemen mahasiswa dan memberikan kepastian kepada semua pihak yang terlibat demi kelancaran dan kesuksesan PKKMB 2024 yang sangat dinantikan oleh mahasiswa baru USU, khususnya fakultas FISIP.

Redaktur: Khaira Nazira