SUARA USU
Uncategorized

Kontribusi Mahasiswa Magang Bersertifikat Angkatan 6 Dalam Penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa Melalui Unit Reaksi Cepat (URC) Oleh Dinas Sosial Kota Medan

Oleh: Gracia Yosefine Sidabutar

Suara USU, Medan. Magang Merdeka Bersertifikat adalah bagian dari program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM) yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia. Program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan pengalaman kerja nyata di industri dan berbagai lembaga, sekaligus mendapatkan sertifikat yang diakui oleh perguruan tinggi dan industri. Gracia Yosefine Sidabutar (210902047) sebagai mahasiswi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP USU ikut berpartisipasi dalam Kegiatan Magang Bersertifikat Angkatan 6 sebagai Pekerja Sosial di Bidang Rehabilitasi Sosial di Dinas Sosial Kota Medan Jl. Pinang Baris No.114, Lalang, Kec. Medan Sunggal, yang telah dilakukan selama 4,5 bulan lamanya yang dimulai dari 16 Februari 2024 sampai 30 Juni 2024.

Unit Reaksi Cepat (URC) merupakan sebuah badan atau tim yang didirikan oleh Dinas Sosial Kota Medan dengan tujuan utama untuk merespons secara cepat dan efektif terhadap kasus-kasus Permasalahan Sosial di Kota Medan. Peran utama URC adalah memberikan layanan penilaian, intervensi, dan rehabilitasi yang tepat waktu kepada individu yang mengalami Permasalahan Sosial. Dengan adanya URC, diharapkan bahwa upaya penanganan dan perawatan terhadap individu dengan Permasalahan Sosial khusunya ODGJ dapat dilakukan dengan lebih efisien dan efektif, serta memberikan dukungan yang lebih baik bagi mereka dan keluarga mereka.

Dalam konteks penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), peran mahasiswa magang tentu menjadi pilar penting. Keberadaan mahasiswa magang membawa harapan dan memberikan akses untuk pendekatan yang segar dan inovatif. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut mengenai pentingnya peran Unit Reaksi Cepat (URC) yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Kota Medan dan Mahasiswa Magang Bersertifikat angkatan 6 dalam memberikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Saya adalah salah satu mahasiswa magang yang terlibat dalam penanganan kasus ODGJ seorang laki-laki yang tidak memiliki identitas (Mr. X) bersama Unit Reaksi Cepat (URC) Dinas Sosial Kota Medan, pada 28 Februari 2024 di Jalan Pelajar Timur Kota Medan. Di bawah bimbingan dan supervisi tim URC, saya terlibat dalam berbagai tahap penanganan kasus ODGJ Mr. X. Pengalaman yang paling menarik bagi saya adalah ketika saya terlibat dalam proses pendampingan dan intervensi untuk Mr. X, seorang pria yang mengalami gangguan jiwa berat dan tidak memiliki identitas yang jelas. Mr. X mengalami masa-masa sulit dan sering mengganggu warga sekitar.

Dengan bimbingan dari tim URC, saya bersama-sama dengan tim melakukan pendekatan yang holistik terhadap Mr. X. Kami tidak hanya memberikan layanan klinis, tetapi juga memberikan dukungan sosial dan psikososial. Pengalaman ini memberikan pelajaran berharga bagi saya tentang pentingnya kolaborasi tim, empati, dan kesabaran dalam penanganan kasus ODGJ.

Kolaborasi antara mahasiswa magang, lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan organisasi non-pemerintah telah membawa dampak positif dalam penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Strategi yang terbukti efektif dalam kolaborasi ini mencakup pendekatan holistik dalam memberikan layanan kesehatan mental, meliputi aspek klinis, sosial, psikososial, dan rehabilitasi.

Pentingnya pendampingan dan bimbingan bagi mahasiswa magang oleh praktisi berpengalaman juga telah terbukti memberikan manfaat signifikan. Dengan demikian, mahasiswa magang dapat memperoleh keterampilan praktis yang diperlukan di lapangan, sambil mendukung proses perawatan dan rehabilitasi bagi individu yang membutuhkan.

Selain itu, pemanfaatan teknologi seperti telekonsultasi dan platform daring telah meningkatkan aksesibilitas layanan kesehatan mental, sehingga memungkinkan individu untuk mendapatkan bantuan secara lebih mudah dan cepat. Melalui kolaborasi ini, komunitas juga dilibatkan secara aktif dalam proses perawatan dan rehabilitasi, menghasilkan peningkatan kesadaran masyarakat tentang gangguan jiwa dan membantu meningkatkan kualitas hidup individu yang menerima perawatan.

Dengan hasil yang mencakup peningkatan akses dan pelayanan kesehatan mental serta meningkatnya kesadaran masyarakat, kolaborasi ini menunjukkan potensi besar dalam meningkatkan penanganan ODGJ di berbagai komunitas.

Artikel ini adalah publikasi tugas Praktek Kerja Lapangan dengan Dosen Pengampu Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Cerita Kampus Mengajar Mitra USU: Dina Khatrin Br Hasibuan Mahasiswi jurusan Kesejahteraan Sosial, Tingkatkan Minat Membaca, Menulis, dan Berhitung di SD Negeri 060889 Medan Baru

redaksi

Riset Operasi dalam Bisnis Kerajinan “Ringroad Craft Medan”

redaksi

Sumber Daya yang Melimpah Menjadi Tolak Ukur Kekayaan Negara Indonesia

redaksi