Oleh: Fatimah Roudatul Jannah
Sejatinya atma muda ini bergelora
Segar mengalir tekad
Menggebu-gebukan hati bahkan terlonjakkan ambisi
Separuh jiwa muda ini menyelami dunia
Semacam bergenderang jantungnya tiap bertatap dengan tantangan
Tak ingin ia pudar semangatnya
Semestinya ia melihat kehidupan terus bergairah
Menyalin tumpukan impiannya dalam pergerakan
Tapi …
Seperti tersungkur ia tiba-tiba
Kaku langkah perjalanannya
Muram aliran tekad pada nadinya
Suram merengkuhnya
Atma muda ini tersesat dalam labirin
Buas makian menyergapi kegagalannya
Satu dua perasaan menyoraki ketidak berdayaannya
Buntu …
Meraba pun tak sanggup ia
Inginnya sudah
Maunya berhenti saja
Semua terasa salah di benaknya
Tak dapat ia beranjak sekalipun untuk mengucapkan selamat
Pada dirinya yang sudah menempuh separuh jalan
Apalah yang terjadi ?
Jiwa mudanya hilang pegangan
Kesempatan banyak ia lewatkan
Terpaku pada segala yang terasa ambigu
Wahai …
Kemana kau habiskan waktu ?
Dimana kau hamburkan kesempatan ?
Sudahilah menyuapi diri sendiri dengan ketakutan
Tutup kecemasan dan kebingungan itu dengan tatap yakin kedepan
Murkalah pada enggan yang membawamu pada ketidak berdayaan
Peluk erat ragumu dalam balutan yakin
Atma muda adalah kita
Kesepian pun bukan hanya milik kita
Maka putar kembali roda juangmu
Untuk hidup dan apa saja yang akan menghampiri
Redaktur: Feby Simarmata
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.