Reporter: Muhammad Halim dan Elizabeth Rusida
Suara USU, Medan. Selama dua hari berturut-turut (09 -10/11), Kongres Nasional Kebudayaan Tiongkok yang pertama telah sukses diselenggarakan oleh Program Studi Bahasa Mandarin FIB USU. Berbeda dari tahun tahun sebelumnya, dimana Program Studi Bahasa Mandarin menyelenggarakan Festival Kebudayaan, namun kini bertransformasi menyelenggarakan Kongres Kebudayaan.
Dengan mengusung tema “Mengeksplorasi Keunikan Budaya Musim Dingin Tiongkok di Indonesia” acara Kongres Nasional ini sukses dilaksanakan di depan Fakultas Ilmu Budaya. Dalam rangka memeriahkan Kongres Nasional Kebudayaan Tiongkok, panitia mengadakan serangkaian perlombaan yang bisa diikuti dari berbagai usia, seperti lomba mewarnai untuk TK dan SD, lomba cover lagu (Mandarin), pidato, dance competition, lomba fashion show, news anchor, lomba story telling, dan lomba raokouling.
Pada hari pertama acara dibuka dengan barongsai, lalu sambutan dari perwakilan konsulat jendral CHINA di Medan, dilanjut dengan sambutan dari perwakilan dekan FIB USU, kemudian penampilan dari mahasiswa program studi bahasa Mandarin, program studi Etnomusikologi sambil diselingi dengan lomba cover lagu Mandarin dan ditutup dengan lomba pidato. Dihari kedua diawali dengan penampilan Guzheng oleh Jade Music School dilanjut dengan lomba fashion show dan lomba-lomba lainnya. Kegiatan ini diselingi penampilan dari mahasiswa program studi bahasa mandarin dan penampilan dance dari mahasiswa sastra Inggris kemudian ditutup dengan pengumun pemenang lomba.
Dengan berubahnya nama dari Festival menjadi Kongres tujuannya adalaah “untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar lebih mengenal budaya Tiongkok dengan menghadiri kongres ini dan ikut berpartisipasi dalam acaranya, entah itu mengikuti lomba-lomba yang diadakan oleh kita (PSBM USU) ataupun hanya sekedar menyaksikan penampilan-penampilan yang tersedia di acara ini,” ungkap Angela Rehita Noventiara selaku ketua panitia dalam wawancaranya.
Angela Rehita Noventiara juga mengutarakan harapannya agar event ini bisa menjadi sarana untuk mengembangkan bakat mahasiswa.
“Harapannya diadakan acra ini adalah untuk menjadi sarana pengembangan bakat diri bagi mahasiswa PSBM USU terkhususnya dan juga kepada orang-orang yang ikut berpartisiapasi dalam acara kami, misalanya para peserta yang mengikuti lomba yang diadakan oleh kami seperti fashion show, dance, rauwkuoling, pidato bahkan kepada anak-anak yang mengikuti lomba mewarnai kami juga berharap acara ini dapat membantu menjadi pengembangan bakat mereka.”
Redaktur: Taty Kristina
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.