SUARA USU
Kabar Kampus

Hadirnya Pengamen Ganggu Kenyamanan Mahasiswa USU, Pihak Keamanan Kampus Diminta Bertindak Tegas!

Reporter : Zalfaa Tirta dan Deva Junita Graciela Simanjuntak

Suara USU, Medan. Pengamen identik dengan keberadaannya ditempat tempat umum seperti terminal, tempat wisata terbuka, angkutan umum, atau di lampu merah. Namun, hal tersebut berbeda dengan yang terlihat di Univeritas Sumatera Utara. Universitas yang seharusnya menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk mahasiswa malah mendapati sosok pengamen yang keberadaanya sering ditemukan di dalam kampus. Hal ini khususnya ditemukan di Fakultas Ilmu Sosial Ilmu politik (FISIP) dan Fakultas Ekonomi & Bisnis (FEB)

Bagi pengunjung setia Temu Tengah atau Café Nomics pasti tidak asing lagi dengan sosok perempuan yang membawa ‘kecrekan’. Perempuan ini memang kerap kali terlihat mendatangi Temu Tengah yang berada di FISIP dan Cafe Nomics di FEB. Bahkan, ia juga sering terlihat menyantap sarapan di Temu Tengah. Pihak Temu Tengah sendiri mengonfirmasi jika dia selalu meminta sarapan dan tidak pernah membayar. Menghindari keributan pihak Temu Tengah juga tidak pernah meminta bayaran atas makanan yang pengamen tersebut dapatkan.

Di pihak mahasiswa, mereka mengaku sangat terganggu akan kehadirannya, mahasiswa merasa tidak nyaman dengan berbagai alasan yang serupa. Mulai dari kelakuan si pengamen yang terkesan memaksa mereka untuk memberikanya uang, hingga si pengamen akan marah dan memaki mereka jika mereka tidak memberikannya uang. “Aku merasa terganggu sih soalnya dia kadang kaya suka maksa gitu, harus ngasih uang,” ungkap Putri, mahasiswa Fakultas Hukum yang sering pergi ke Temu Tengah.

Cerita lain datang dari Indira, masih mahasiswa Fakultas Hukum, ia mendapat perlakuan tidak menyenangkan dari pengamen tersebut. Dirinya di caci tanpa alasan yang jelas, ia mengaku tidak melakukan apapun yang salah. “Aku cuma jalan di Temu Tengah mau ketemu sama temanku, aku masih mahasiswa baru, dan baru pertama kali ke Teteng (temu Tengah) masih bingung, gak sengaja aku papasan sama dia (pengamen) tiba tiba dia teriak maki-maki aku,” kejadian yang tidak menyenangkan ini tentu membuat dirinya merasa terkejut sekaligus merasa tidak nyaman.

Kasir Café Nomics menerima banyak sekali keluh kesah pengunjung atas kehadiran pengamen tersebut. Menurut pengakuan salah satu karyawan cafè, pengamen tersebut bisa bolak balik sampai tiga kali dalam sehari mendatangi Café Nomics “Dia memang ga pernah minta uang ke kasir, cuma kalau dia datang minta makan sama minum tapi dari Nomics gak ngasih, terakhir dia maksa minta air es doang” ungkap salah satu pekerja di Café Nomics yang juga sudah melaporkan keadaan ini kepada owner. Namun, hingga saat ini pihak cafè mengakui tidak mengetahui harus kemana mengadu.

Dua café yang populer di USU ini selain sekedar menjadi tempat makan, mahasiswa juga biasanya belajar atau mengerjakan tugas kelompok disana, pihak keamanan universitas harusnya menjamin keamanan dan kenyamanan mahasiswanya. Selain itu, yang menjadi kekhawatiran lain atas keberadaan satu pengamen ini bisa menjadi kesempatan bagi pengamen lainnya untuk datang ke USU, terlebih lagi dengan adanya isu rancangan pembangunan peralihan perubahan kantin menjadi café USU. Hal ini memerlukan perhatian dan tindakan tegas dari pihak Universitas.

Redaktur : Evita Sipahutar

 

 


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Peduli Semeru Jadi Tajuk Kolaborasi UKM USU!

redaksi

SURAT EDARAN WR I TENTANG KERINGANAN UANG KULIAH TUNGGAL (UKT) DAMPAK COVID-19 UNTUK SEMESTER GANJIL TA. 2020-2021

suarausu

UKM Inkubator Sains USU Open Recruitment, Semangat Meneliti, Berkarya Untuk Negeri!

redaksi