Lyra Development: Proyek Inovasi Dan Pengembangan Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan Bersama Program Studi Independen Amati Indonesia

Oleh: Natal Fernando Panjaitan/Mayang Febi Awaliah

Suara USU, Medan. COCD adalah singkatan dari Community Organization Community Development, yang merupakan pendekatan dalam pengembangan masyarakat yang menempatkan masyarakat sebagai subjek utama dan berfokus pada pemberdayaan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan sosial yang berkelanjutan. Pendekatan COCD memandang masyarakat sebagai entitas yang memiliki potensi dan sumber daya untuk memecahkan masalah dan meningkatkan kondisi kehidupan mereka sendiri.

Kegiatan ini dilakukan oleh Natal Fernando Panjaitan dan Mayang Febi Awaliah dari Ilmu Kesejahteraan Sosial, Febrina Larasari dari Administrasi Publik, Fatur Rahman Sebayang, Sernanda Sidebang, Salman Alfarizy dari Manajemen dan Nofifah Lubis dari Teknik Kimia. Kami berkolaborasi bersama Perusahaan Amati Indonesia melalui program Magang dan Studi Independen Bersertifikat dengan salah satu program yaitu Sustainable Startup Related With Climate Change.

Pembangunan potensi desa merupakan salah satu aspek kunci dalam memajukan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Desa- desa memiliki sumber daya alam, budaya, dan manusia yang kaya, yang jika dikelola secara efektif dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan peningkatan kualitas hidup penduduk desa. Pengembangan potensi desa tidak hanya memperhatikan aspek ekonomi semata, tetapi juga memperhatikan aspek sosial, budaya, dan lingkungan.

Pengembangan desa yang merupakan kunci perubahan ini menjadi pemicu penggerak yang ingin kami selaraskan antara impian dengan kenyataan lapangan pada kawasan masyarakat.

Dari berbagai aspek yang dapat ditopang, untuk pergerakan yang ingin dijalankan lebih cenderung mendapatkan banyak peluang adalah menciptakan inovasi untuk pergerakan menciptakan perbaikan pendapatan dan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia terkait.

Fokus kami yang tertuju pada petani tambak udang di Desa Tanjung Rejo Kecamatan Percut Sei Tuan menggalakkan mereka untuk melek akan teknologi dalam olahan dan pemasaran di pasar raya serta sanggup bersaing dengan semua kandidat di luasnya pasar raya yang ada.

Kami memberikan inovasi pengolahan udang yaitu udang dapat diolah menjadi abon udang dan kaldu udang. Inovasi ini pasti meningkatkan nilai jual dari udang tersebut. Kami juga memberikan dan memberikan inovasi penjualan kepada Desa Tanjung Rejo, dimana mereka masih melakukan penjualan secara manual, kami memberikan opsi untuk melakukan penjualan melalui penjualan online seperti Shopee dan Tokopedia.

“Kami senang atas inovasi dan terobosan yang adik-adik berikan, ini sangat membantu pengembangan potensi desa,” ungkap bapak Sanjuan selaku kepala BPD Desa Tanjung Rejo.

Program ini menggalakkan masyarakat untuk bergerak secara langsung dan melihat  peluang potensi yang bisa dikelola dengan baik, tentunya itu semua di lakukan bersama dengan kolaborasi berkala antara tim dengan warga desa yang di jadikan sasaran telat pemberdayaan.

Adapun tujuan dari pemberdayaan yang diberikan adalah :

1. Meningkatkan kerja sama dan kreativitas masyarakat terhadap potensi yang di miliki dilingkungan sekitarnya.

2. Meningkatkan perekonomian desa dengan mengalokasikan hasil tani tambak udang menjadi lebih beragam dan bisa di bawa ke pasar raya luas.

3. Meningkatkan pemahaman warga terhadap cara pandang dan serta keahlian dalam penggunaan dan pengaplikasian teknologi yang ada.

Melalui inovasi dan ide mengenai pengembangan potensi yang Tim Lyra berikan, semoga Desa Tanjung Rejo semakin mampu mengembangkan potensi yang mereka miliki. Para aparat desa dan masyarakat harus bersinergi dan berpartisipasi aktif untuk mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada pada Desa Tanjung Rejo untuk kesejahteraan sosial maupun ekonomi masyarakat Tanjung Rejo.

Artikel ini adalah publikasi tugas Praktek Kerja Lapangan dengan Dosen Pengampu Fajar Utama Ritonga S.Sos., M.Kesos.

Redaktur: Khalda Mahirah Panggabean