Pendidikan dan Nilai Kemanusiaan dalam Drama Law School

Sumber foto: Netflix.com

Penulis: Zahra Zaina Rusty

Suara USU, Medan. Kehidupan mahasiswa tidak lepas dari mengamati kondisi sekitar. Mereka menjadikannya acuan untuk studi kasus, meneliti, dan mengaitkan dengan teori yang baru dipelajari. Mengamati fenomena sehari-hari, mengidentifikasi masalah, dan mencoba memecahkannya berdasarkan pengetahuan yang baru diperoleh merupakan “makanan sehari-hari” bagi mahasiswa, menjadikan proses belajar lebih dinamis dan relevan.

Sama halnya seperti alur jalan cerita salah satu drama Korea berjudul “Law School” yang hits di tahun 2021. “Law School” mengisahkan tentang kehidupan di dalam salah satu sekolah hukum bergengsi di Korea Selatan. Cerita ini berfokus pada sekelompok mahasiswa hukum dan Professor mereka yang menjadikan kasus kejadian di sekitar mereka sebagai bahan ajar. Serial ini menggambarkan dengan detail kehidupan di sekolah hukum bergengsi, menyoroti berbagai tantangan, konflik, dan pelajaran yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan akademik dan profesional.

Profesor Yang Jong-hoon (diperankan oleh Kim Myung-min), seorang mantan jaksa yang kini mengajar hukum pidana, menjadi tersangka utama dalam kasus pembunuhan. Para mahasiswa, termasuk Han Joon-hwi (Kim Bum), Kang Sol A (Ryu Hye-young), dan Kang Sol B (Lee Soo-kyung), bekerja sama untuk mengungkap kebenaran dan membuktikan bahwa Profesor Yang tidak bersalah.

Melalui karakter seperti Profesor Yang Jong-hoon dan para mahasiswa seperti Han Joon-hwi dan Kang Sol A, “Law School” mengajak penonton memahami kompleksitas dunia hukum. Drama ini memperlihatkan bagaimana teori hukum yang dipelajari di kelas harus dihadapkan dengan realitas dunia nyata, memberikan gambaran yang lebih jelas bagi mahasiswa hukum mengenai tantangan yang mungkin mereka hadapi di masa depan, mulai dari kasus-kasus sulit hingga dilema etika.

Salah satu aspek penting yang diangkat dalam drama ini adalah kolaborasi dan kerja tim. Mahasiswa dalam drama ini harus bekerja sama untuk mengungkap kebenaran di balik kasus pembunuhan yang melibatkan Profesor Yang. Ini menjadi pengingat bagi mahasiswa bahwa keberhasilan sering kali tidak hanya bergantung pada usaha individu, tetapi juga pada kemampuan untuk bekerja sama, berbagi ide, dan mendukung satu sama lain.

“Law School” juga menekankan pentingnya keteguhan dan integritas dalam menghadapi berbagai tantangan. Karakter-karakternya sering dihadapkan pada situasi yang menguji moral dan etika mereka. Bagi mahasiswa, ini adalah pelajaran penting bahwa keteguhan pada prinsip dan nilai yang benar adalah fondasi yang kuat dalam membangun karier yang sukses dan terhormat.

Drama ini menggambarkan tekanan yang dihadapi mahasiswa dalam mengejar prestasi akademik dan karier. Karakter seperti Kang Sol A menunjukkan bahwa meskipun menghadapi banyak rintangan dan tekanan, semangat pantang menyerah dan dedikasi bisa membawa mereka menuju kesuksesan. Hal ini relevan bagi mahasiswa yang sering kali merasa terbebani dengan tugas dan ekspektasi akademik.

Selain kasus yang dialami Profesor Yang, ada banyak kasus lain yang dialami oleh karakter-karakter lain, memberikan pelajaran berharga bagi penonton. Contohnya, kasus pencemaran nama baik yang dilakukan Han Joon-hwi, plagiarisme Kang Sol B, rekaman ilegal dan kekerasan fisik kekasih Jeon Ye-seul, serta kasus pelecehan yang menguntit adik Kang Sol A.

Pada akhirnya, “Law School” menawarkan banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa. Dari pentingnya kolaborasi hingga keteguhan pada nilai-nilai etika. Drama ini menginspirasi mahasiswa untuk terus berjuang mencapai impian mereka, menghadapi setiap tantangan dengan kepala tegak, dan selalu berpegang pada prinsip-prinsip yang benar. Melalui “Law School,” kita belajar bahwa pendidikan bukan hanya tentang menghafal undang-undang, tetapi juga tentang memahami dan menerapkan nilai-nilai kemanusiaan di setiap langkah kita.

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri