SUARA USU
Opini

Peran Mahasiswa dalam Melestarikan Budaya Lokal di Era Globalisasi

Penulis: Indira Rivany

Suara USU, Medan. Indonesia dikenal sebagai negara yang kaya akan ragam kebudayaan, di mana setiap daerah memiliki ciri khasnya tersendiri. Mahasiswa, sebagai agen perubahan dan insan intelektual muda, memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian budaya bangsa. Sebagai agen perubahan, mahasiswa diharapkan memiliki kesadaran jiwa, kepekaan, kepedulian, serta imajinasi untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Akan tetapi, semangat insan muda untuk menjaga kelestarian budaya semakin lama semakin melemah. Hal ini disebabkan oleh pengaruh budaya global yang lebih dominan dibandingkan budaya Indonesia. Banyak mahasiswa, khususnya, lebih tertarik dengan budaya global seperti Korea, Jepang, dan lainnya. Di tengah gempuran budaya global, khususnya budaya Korea yang digemari banyak anak muda, mahasiswa dapat menjadi penyeimbang dan pelestari budaya lokal. Menyukai budaya global tidak berarti harus meninggalkan budaya lokal. Sobat Suara USU, yuk simak beberapa cara untuk tetap melestarikan budaya lokal di tengah gempuran budaya global berikut ini.

Hal pertama yang dapat dilakukan adalah memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan budaya lokal kepada generasi muda dengan cara yang kreatif dan menarik. Contohnya, menghidupkan kembali tren berkain dan berkebaya dalam kegiatan sehari-hari di media sosial. Selain itu, mahasiswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan budaya seperti festival, pertunjukan seni, dan workshop untuk mempelajari dan melestarikan budaya lokal. Mahasiswa juga bisa turut serta dalam penelitian dan dokumentasi budaya lokal, guna menyebarkan informasi dan pengetahuan tentang budaya tersebut kepada masyarakat luas.

Mahasiswa juga dapat berperan sebagai penengah budaya dengan menjadi jembatan antara budaya lokal dan budaya global, memahami dan menghargai keduanya. Mereka bisa memperkenalkan budaya lokal kepada anak muda yang menyukai budaya Korea, Jepang, dan budaya global lainnya dengan cara yang mudah dipahami dan relevan dengan kehidupan mereka. Hal ini dapat menumbuhkan rasa cinta dan bangga terhadap budaya lokal di kalangan anak muda melalui berbagai kegiatan edukasi dan kreatif.

Mahasiswa memiliki peran penting dalam menjaga kelestarian budaya bangsa di era globalisasi. Penting untuk diingat bahwa pelestarian budaya bukan berarti menolak budaya global. Mahasiswa perlu bijak dalam menyikapi budaya global dan mengambil nilai-nilai positifnya untuk memperkaya budaya lokal. Dengan menjadi pelestari, penengah, dan agen perubahan budaya, mahasiswa dapat berkontribusi dalam menjaga identitas bangsa dan membangun generasi muda yang berkarakter dan berbudaya luhur. Jika bukan kita yang bergerak, maka siapa lagi? Sobat Suara USU, mari sama-sama kita menyaring budaya global dan melestarikan budaya lokal, yakni Kebudayaan Indonesia!

Redaktur: Afrahul Fadhillah Parinduri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Inter Coffee Shop USU: Tuntutan Ekonomi, Tutup Mata Akan Pandemi, atau Memang Tak Berempati?

redaksi

Membaca adalah Sebuah Kebutuhan atau Keterpaksaan?

redaksi

Survei Evaluasi Dosen, Mengisi Sesuai Kenyataan atau Cari Aman Saja?

redaksi