SUARA USU
Kabar Kampus Opini

Inter Coffee Shop USU: Tuntutan Ekonomi, Tutup Mata Akan Pandemi, atau Memang Tak Berempati?

Oleh: Wirayudha Azhari Lubis

Suara USU, MEDAN. 2 Minggu sudah sejak tahun ajaran 2021/2022 dimulai. Pandemi yang tak kunjung berakhir membuat semua pihak terdampak. Begitu pula pelajar dan mahasiswa. Tahun ajaran 2021/2022 kembali memakai sistem PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) yang juga biasa dikenal dengan pembelajaran daring.

Bagi Mahasiswa USU, pembelajaran daring sudah berlangsung dan dimulai sejak tahun lalu, hingga sampai sekarang belum ada kepastian kapan mereka akan belajar secara tatap muka lagi. Namun, ada yang sedikit menarik dalam tahun ajaran kali ini, baru saja berlalu 1 minggu pembelajaran secara daring. Mahasiswa USU dibuat kaget dengan dibukanya Coffeeshop baru di dalam kampus hijau itu. Coffeeshop itu bernama “Inter Coffee USU” dibuka tepat di dalam wisma internasional yang baru saja tahun lalu resmi dibangun dan direhab.

Pembukaan Coffeeshop di masa sekarang ini tentu saja menimbulkan banyak pertanyaan. Pasalnya, mahasiswa saja belum boleh ke kampus untuk melakukan pembelajaran tatap muka, namun disisi lain Pihak USU dengan senang dan terang-terangannya mencoba membuka Coffeeshop di dalam USU.

Pembukaan ini dinilai miris oleh penulis sendiri, jika dilihat dari kacamata pendidikan, maka pembukaan coffeeshop ini sama sekali tidak mencerminkan visi-misi pendidikan itu sendiri. Di saat beberapa mahasiswa dan penggiat kantin USU beserta keluarganya harus berjuang memutar otak dan kantong untuk memenuhi kehidupan sehari-hari dan membayar UKT selangit demi tetap mengikuti pembelajaran daring, di saat itu pula USU membuka coffeeshop.

Selain itu, pembukaan coffeeshop ini juga dinilai menghabiskan anggaran dana kampus yang sebenarnya bisa digunakan untuk mengurangi UKT Mahasiswa. Selain tidak sejalan dengan visi-misi pendidikan hal ini pun bertentangan dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang mana mengharuskan untuk menghindari kerumunan.

Saat penulis dan tim penulis melakukan kunjungan dan ingin mengamati bagaimana Inter Coffee USU ini beroperasi, sangat banyak ditemui pelanggaran protokol kesehatan. salah satu yang sangat mencolok adalah kerumunan yang sangat membludak.

Bahkan lucunya lagi, saat tim dari Suara USU melakukan kunjungan pada Jum’at(27/08) kemarin, terlihat bangku dari Inter Coffee USU ini sudah habis dan berarti kapasitas sudah penuh. Tapi ternyata hal itu tidak berarti bahwa mereka tidak lagi menerima pelanggan untuk makan minum ditempat.

Saat semua bangku dari cafe ini sudah habis, ternyata mereka menambah lagi kuota pengunjung dengan bangku dari wisma internasional itu sendiri. Hal ini tentu saja sangat membuat kerumunan hingga tidak lagi memperdulikan jaga jarak dan protokol kesehatan lainnya.

USU seakan telah melakukan sebuah kesalahan dengan membuka coffeeshop ini. Masih banyak momen-momen lain yang sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh USU, seperti menunggu pandemi berakhir lebih dahulu. Ah, menunggu momen lain mungkin bisa menyebabkan kehilangan lahan cuan. Cuan dulu, pendidikan kemudian. Hidup Mahasiswa! Salam Pers Mahasiswa!

Redaktur: Muhammad Fadhlan Amri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Joki Tugas, Ancaman Integritas Dunia Pendidikan

redaksi

“We-Care”, HMD-EP Gelar Kegiatan Santunan Sekaligus Merayakan Hari Jadi

redaksi

Rayakan Dies Natalis Ke-12, Fasilkom-TI Adakan Kompetisi Antar Mahasiswa dan Alumni

redaksi