SUARA USU
Opini

Survei Evaluasi Dosen, Mengisi Sesuai Kenyataan atau Cari Aman Saja?

Oleh: Zalfaa Tirta

Suara USU, Medan. Setelah menempuh perkuliahan selama 1 semester ini kita merenung pada perjalanan yang penuh tantangan, melewati berbagai mata kuliah, ujian, dan proyek dengan sungguh sungguh yang menguras energi. Di balik usaha itu semua dipastikan ada rasa khawatir dan campur aduk menunggu huruf apa yang akan muncul di KHS (Kartu Hasil Studi).

Sistem baru dari Satu USU portal Mahasiswa yang mewajibkan Mahasiswa untuk mengisi survei penilaian terhadap dosen yang disebut EDOM (Evaluasi Dosen Mengajar). Setelah mengisi sirvei tersebut, barulah mahasiswa dapat melihat nilai pada KHS. Hal ini memicu pertanyaan apakah identitas mahasiswa akan terlihat jelas atau bersifat anonim demi menjaga netralitas.

Metode pengisian survei seperti ini tentu sangat berguna sebagai data acuan untuk pihak universitas menilai kualitas dan kompetensi dari tenaga pendidik yang ada di Univeritas, apalagi untuk sekelas Universitas Sumatera Utara.

Namun apakah pengisian survey EDOM ini benar efektif mengingat banyaknya mahasiswa yang masih meragukan ke rahasiaan data dirinya. Mereka khawatir jika memberikan penilaian kurang baik kepada pihak dosen akan menjadi bumerang kepada mereka sendiri, karena data diri mereka bisa saja terlihat jelas pada sistem. Maka mereka memilih ‘bermain aman’ saja dengan memberikan penilaian yang baik padahal tidak sesuai kenyataan di lapangan.

Lain daripada itu terdapat mahasiswa yang mengisi survei EDOM dengan jujur dan sesuai dengan apa yang mereka rasakan terhadap kinerja dosen. Para mahasiswa dengan hati – hati memberikan penilaian kepada dosen bukan sebagai bentuk balas dendam terutama untuk dosen yang memang dirasa kurang. Justru hal seperti ini diperlukan agar pihak Universitas dapat menilai dan menentukan yang terbaik di masa yang akan datang.

Selayaknya hal seperti ini harusnya menjadi rahasia agar mahasiswa merasa aman saat memberikan penilaian. Karena hak mahasiswa adalah mendapat pengajaran dan ilmu dari dosen, bagaimana mereka bisa mendapat hak tersebut jika dosennya dirasa kurang kompeten. Serta hal ini juga guna membantu menjaga unveritas tetap terjaga kualitasnya.

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Memelihara Mental Pembangkang Melalui Senioritas

redaksi

Generasi Muda Sebagai Tonggak Sumber Daya Manusia di Masa Depan

redaksi

Musnahkan 730 Bal Barang Bekas Impor: Upaya Melinduni Konsumen dari Ancaman Kesehatan

redaksi