Oleh: Vivi Rahmadani Siregar/Nadya Putri Siregar/Sera Dwi Wati (210902107)
Suara USU, Medan. Banjir didefinisikan sebagai suatu kondisi yang mana air dalam saluran pembuangan (kali) tidak dapat tertampung atau terjadinya hambatan pada aliran air dalam saluran pembuangan. Dalam hal ini, banjir adalah sebuah peristiwa alam yang dapat menimbulkan kerugian harta benda masyarakat maupun menimbulkan korban jiwa. Bencana banjir dibagi menjadi beberapa jenis diantaranya, banjir (genangan), banjir bandang, banjir rob (akibat naiknya permukaan air laut), dan banjir kiriman.
Salah satu kelurahan di Kota Medan yang sering mengalami bencana banjir adalah Kelurahan Sei Mati, Kecamatan Medan Maimun. Berdasarkan wawancara dengan Kepala lingkungan VIII Kelurahan Sei Mati banjir yang terjadi di daerah kelurahan sei mati merupakan banjir kiriman. Banjir kiriman merupakan banjir yang terjadi meskipun tidak ada hujan ataupun hanya hujan ringan, tetapi disebabkan oleh hujan lebat di daerah atas. Banjir di kelurahan Sei Mati terjadi meluapnya Sungai Deli yang diduga akibat curah hujan yang tinggi dikawasan hulu (gunung). Terdapat 12 lingkungan yang berada di Kelurahan Sei Mati, dan lingkungan VII – XII merupakan lingkungan yang paling sering terdampak bencana banjir dengan durasi banjir selama 4 jam. Dari wawancara dengan Kepala Lingkungan VIII terdapat 231 kepala keluarga yang terdampak banjir.
Banjir yang terjadi di kelurahan Sei Mati menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat baik dari segi sosial, ekonomi, dan kesehatan. Secara sosial dan ekonomi masyarakat yang terdampak banjir tentunya mengalami gangguan dalam beraktivitas sehari-hari karena genangan banjir. Kerugian material yang ditimbulkan meliputi kerusakan rumah warga, barang elektronik masyarakat. Dalam aspek kesehatan pasca banjir masyarakat mengalami berbagai macam penyakit, khususnya penyakit kulit seperti gatal-gatal.
Sebagai kawasan yang sering terjadi banjir, pihak pemerintah daerah Kelurahan Sei Mati tentunya sudah melakukan berbagai upaya dalam menangani banjir. Salah satunya dengan melakukan kerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk melakukan pelatihan jika terjadi bencana banjir, peserta pelatihan berasal dari setiap lingkungan yang umumnya adalah laki-laki dan bisa berenang. Selain dengan pelatihan, dari segi kesehatan pihak puskesmas kelurahan Sei Mati juga turun serta dalam memberikan bantuan kesehatan pasca bencana banjir misalnya dengan adanya pengobatan gratis yang dilakukan di lokasi pengungsian sementara saat banjir. Pemerintah setempat juga memberikan bantuan berupa sembako bagi masyarakat yang terdampak. Selain itu mahasiswa dari beberapa universitas di Kota Medan juga turut membantu pemulihan pasca banjir di Kelurahan Sei Mati.
Artikel ini ditujukan untuk memenuhi mata kuliah Manajemen Penanggulangan Bencana dengan Dosen Pengampu Ibu Dr. Hairani Siregar, S.Sos., M.SP., dan Ibu Dra. Berlianti, M.SP.
Redaktur: Khalda Mahirah PanggabeanÂ
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts sent to your email.