SUARA USU
Opini

Pulang Pergi Setiap Hari: Gaya Hidup dan Tantangan Mahasiswa Komuter

Oleh: Sella Ramadani

Suara USU, Medan. Mahasiswa komuter yang harus menempuh perjalanan panjang menuju kampus setiap hari dapat menghadapi sejumlah tantangan yang mempengaruhi gaya hidup mereka secara keseluruhan. Waktu perjalanan yang memakan lebih dari satu jam bisa menjadi beban tambahan yang mempengaruhi efisiensi waktu. Perencanaan yang matang diperlukan agar mereka tiba tepat waktu di kelas tanpa mengorbankan waktu istirahat yang cukup.

Selain itu, perjalanan yang panjang juga dapat menguras energi. Setelah perjalanan yang melelahkan, sulit bagi mahasiswa untuk langsung fokus dalam pembelajaran. Hal ini bisa mempengaruhi kualitas pemahaman materi yang diajarkan di kelas. Kondisi ini juga bisa berdampak pada kesehatan fisik dan mental mereka karena kurangnya waktu istirahat dan stres yang diakibatkan oleh perjalanan yang rutin.

Belum lagi, ketika dosen secara mendadak membatalkan kelas, mahasiswa komuter hanya bisa bersabar. Informasi tersebut dikabarkan pada saat mereka sedang dalam perjalanan, bahkan sudah hampir tiba di kampus, karena mahasiswa komuter sudah pasti pergi lebih awal dari rumah. Terlebih lagi bagi mahasiswa  yang menggunakan kendaraan pribadi, sangat sulit bagi mereka untuk tetap mengecek handphone ketika sedang dalam perjalanan.

Namun, tantangan lain muncul dalam hal interaksi sosial dan keterlibatan dalam kegiatan di luar kelas. Waktu yang dihabiskan untuk perjalanan mengurangi kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler, bertemu teman, atau terlibat dalam organisasi di kampus. Ini dapat menjadi hambatan bagi mereka dalam membangun jaringan sosial dan pengalaman di luar ruang kelas.

Mahasiswa komuter juga harus bisa membagi waktu dengan baik apabila banyak tugas dan deadline yang menumpuk. Perjalanan panjang dari rumah ke kampus sudah sangat melelahkan. Jika harus melanjutkan mengerjakan tugas di rumah, mahasiswa komuter harus dapat membagi waktu tersebut agar tugas tidak terabaikan dan selesai tepat waktu.

Gaya hidup mahasiswa komuter bisa sangat menuntut, terutama bagi mereka yang harus menavigasi perjalanan jauh antara rumah dan kampus setiap hari. Mereka sering menghadapi tantangan jadwal yang ketat, seperti harus bangun lebih awal dan merencanakan perjalanan dengan cermat agar tidak terlambat. Bergantung pada transportasi umum atau kendaraan pribadi juga bisa menguras energi dan waktu dan kadang-kadang juga menyebabkan kelelahan dan stres tambahan.

Namun, ada juga kelebihan dalam gaya hidup ini. Pengalaman yang dapat membantu mahasiswa mengembangkan kemandirian, ketahanan terhadap tekanan, serta keterampilan manajemen waktu yang sangat diperlukan. Meskipun melelahkan, tantangan ini bisa menjadi pembelajaran yang berharga dalam hal mengatur waktu, mengelola stres, dan menyesuaikan diri dengan beragam situasi perjalanan.

Mahasiswa komuter harus menavigasi tantangan unik terkait waktu dan keterlibatan sosial. Mengelola waktu dengan bijak, mencari cara untuk memanfaatkan waktu perjalanan, dan tetap fleksibel dalam menjadwalkan kegiatan di luar kelas adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara akademis, kehidupan sosial, dan kesehatan secara keseluruhan.

Redaktur: Grace Silva


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Berada pada Fase Quarter Life Crisis, Apa yang Harus Dilakukan?

redaksi

Pro dan Kontra Pemberian Tugas Sebagai Pengganti UTS dan UAS

redaksi

Budaya Mencatat dalam Era Perkuliahan Digital, Apakah Menghilang atau Bertahan?

redaksi