SUARA USU
Opini

Sistem Baru Satu USU Mewajibkan Pengisian Survei EDOM sebagai Syarat Melihat KHS

Oleh: Khairani

Suara USU, Medan. Setelah sebelumnya mahasiswa USU mengakses nilai KHS melalui Portal USU, pada bulan Agustus kemarin PSI USU mengintegrasikan seluruh aktivitas web-web usu ke situs web Satu (Sistem Aplikasi Terpadu) USU. Kini, mahasiswa dapat mengakses seluruh web untuk keperluannya hanya dalam satu web saja, terutama situs web Satu Mahasiswa USU yang menjadi wujud baru web Portal USU untuk mengurus KRS (Kartu Rencana Studi) hingga melihat KHS (Kartu Hasil Studi).

Meskipun sebelumnya sering terjadi masalah pada situs web ini akibat perpindahan data sistem, PSI USU telah mengatasi hal tersebut dengan baik sehingga Satu USU dapat difungsikan dengan normal oleh para civitas akademika. Namun, baru-baru ini mahasiswa dibingungkan oleh peraturan baru yang mengharuskan mahasiswa memenuhi aturan tersebut yakni keharusan mengisi survei EDOM yang secara tiba-tiba muncul pada laman web sebagai syarat bagi mahasiswa agar bisa melihat detail nilai pada KHS.

Survei EDOM (Evaluasi Dosen oleh Mahasiswa) diketahui sebagai sebuah instrumen untuk menilai kinerja dosen dalam proses pembelajaran di akhir semester serta digunakan untuk mendata performa dosen yang mengajar di lingkungan Universitas Sumatera Utara. Survei tersebut memakai Skala Likert dengan serangkaian pilihan jawaban dari setuju hingga tidak setuju beserta kolom saran perbaikan. Survei ini diharapkan dapat menjadi instrumen evaluasi yang efektif untuk meningkatkan mutu akademik kampus, terutama dosen sebagai tenaga pendidik profesional yang memiliki peranan penting membangun mahasiswa yang berkualitas.

Meski begitu, masih timbul tanda tanya mengenai sistem EDOM yang kerap kali muncul dalam benak mahasiswa, mulai dari efektifitas hingga perihal anonimitas mahasiswa ketika mengisi EDOM. Hal ini tentu membuat para mahasiswa cemas jika identitasnya diketahui apabila penilaian kurang baik yang ia berikan kepada dosen justru menjadi bumerang untuk dirinya sendiri. Hal tersebut dirasa kurang tepat jika mahasiswa malah menjadi tidak objektif dalam memberi saran perbaikan kepada dosen pengampu untuk menghindari masalah anonimitas yang mungkin bisa bocor.

Dilansir langsung dari situs web Satu Mahasiswa USU perihal Evaluasi Dosen Mengajar tersebut, bahwa kerahasiaan responden terjaga (anonim) dan pengisian kuesioner tersebut tidak berpengaruh terhadap evaluasi nilai mahasiswa. Akan tetapi, pihak USU belum memberikan pemberitahuan lebih lanjut secara terbuka kepada mahasiswa mengenai transparansi survei EDOM sehingga masih muncul keraguan yang kemudian mempertanyakan keefektifan pelaksanaan EDOM itu sendiri dan ditakutkan hanya sebagai formalitas belaka untuk melihat nilai pada KHS tanpa diketahui apakah akan ada evaluasi serta tindakan lanjut terkait kinerja para dosen.

Jadi, bagaimana menurutmu, sobat Suara USU? Apakah survei evaluasi dosen sudah efektif untuk diterapkan?

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Baju Adat dan Kemerdekaan Masyarakat Adat

redaksi

Tere Liye: Sebenarnya Mafia di Pertamina Ini Siapa?

redaksi

Digitalisasi Marketing UMKM Toko Daniel, Hatonduhan, Simalungun

redaksi