SUARA USU
Life Style

Tengah Ramai Diperbincangkan, Mari Mengenal Antraks

Penulis: Siti Annisa

Suara USU, Medan. Antraks, muncul pertama kali di Indonesia sudah lebih dari satu abad lalu. Nah, ternyata di setiap tahunnya ada saja kemunculan kasus antraks. Kasus terkini, 87 bahkan lebih warga positif antraks di Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). 3 meninggal dunia, 1 diantarannya positif, 2 lainnya suspek.

Mungkin ada yang tau dengan julukan “Sapi gila”?

Antraks adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama bacillus anthracis. Bakteri ini biasanya ditemukan di tanah dan dapat mempengaruhi hewan, terutama hewan ternak seperti sapi, domba, dan kambing. Namun, antraks juga dapat menginfeksi manusia.

Ada beberapa cara seseorang bisa terinfeksi antraks. Salah satunya adalah melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi, seperti menyembelih atau memegang hewan yang sakit atau mati akibat antraks. Selain itu, manusia juga dapat terinfeksi melalui paparan langsung terhadap spora bakteri antraks yang tersebar di lingkungan, seperti melalui udara atau melalui tanah yang terkontaminasi.

Gejala antraks pada manusia dapat bervariasi tergantung pada bagaimana seseorang terpapar dan jenis infeksi yang terjadi. Terdapat tiga bentuk umum infeksi antraks pada manusia:

1. Cutaneous Anthrax (Antraks Kulit)

Ini adalah bentuk yang paling umum dari infeksi antraks pada manusia. Gejalanya meliputi munculnya lesi atau luka pada kulit yang dapat berkembang menjadi lecet berkerak berwarna hitam. Biasanya tidak menyebar ke bagian tubuh lainnya, dan kebanyakan kasus dapat diobati dengan antibiotik yang tepat.

2. Inhalational Anthrax (Antraks Inhalasi)

Infeksi ini terjadi ketika seseorang menghirup spora bakteri antraks. Gejalanya awalnya mirip dengan gejala flu, seperti demam, batuk, nyeri tenggorokan, dan kelelahan. Namun, seiring waktu, gejalanya memburuk dan dapat menyebabkan sesak napas, nyeri dada, dan syok. Infeksi ini serius dan membutuhkan perawatan medis segera.

3. Gastrointestinal Anthrax (Antraks Gastrointestinal)

Bentuk ini jarang terjadi dan biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi daging yang terkontaminasi bakteri antraks. Gejalanya meliputi mual, muntah darah, diare, dan nyeri perut yang parah. Infeksi ini juga serius dan membutuhkan perawatan medis segera.

Penting untuk diketahui bahwa antraks bukanlah penyakit yang mudah menular antarmanusia. Infeksi biasanya terjadi melalui paparan langsung terhadap spora bakteri atau hewan yang terinfeksi. Namun, dalam beberapa kasus tertentu, seperti serangan bioterorisme, spora antraks dapat digunakan sebagai senjata biologis.

Redaktur: Anna Fauziah Pane


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Miliki Tubuh Ideal dengan Workout ala LE SSERAFIM

redaksi

Tarik Ulur Harga Tiket Borobudur

redaksi

Mengenal Tradisi–Tradisi Unik Pada Perayaan Natal di Indonesia

redaksi