SUARA USU
Musik

Tragedi di Balik Lagu Berita kepada Kawan

Sumber: Pinterest.com

Oleh: Fathan Mubina

Suara USU, Medan. Lagu merupakan sebuah aransemen yang menakjubkan dengan menggabungkan keindahan kata dan irama. Lagu dapat dibuat dari sebuah syair. Salah satu contohnya adalah lagu berjudul “Berita Kepada Kawan” karya penyair kenamaan Indonesia, Ebiet G. Ade.

Lagu Berita Kepada Kawan merupakan lagu lawas yang ditulis pada tahun 1979 sebagai peringatan terhadap tragedi Sinila yang memakan 149 korban jiwa akibat paparan gas beracun di daerah dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah. Oleh karenanya, bagi beberapa orang lagu ini menjadi lagu nostalgia era 80’an yang bermakna mendalam.

Perjalanan ini terasa sangat menyedihkan

Sayang engkau tak duduk di sampingku kawan

Banyak cerita yang mestinya kau saksikan

Di tanah kering bebatuan

Tubuhku terguncang dihempas batu jalanan

Hati tergetar menatap kering rerumputan

Perjalanan ini pun seperti jadi saksi

Gembala kecil menangis sedih 

Menilik dari potongan lirik lagu di atas, Ebiet berusaha menyampaikan kesedihannya terhadap bencana yang meninggalkan duka mendalam bagi semua orang. Selain itu, dalam lagu ini Ebiet juga turut membagikan pesan dan kritik terhadap manusia yang kerap merasa tidak berdosa dan cenderung berbangga terhadap kesalahan yang dilakukannya. Miris melihat para petinggi negeri yang tetap tampil percaya diri meski terjerat kasus korupsi, bahkan masih berusaha tetap menunjukkan eksistensinya dalam mengatur jalannya negara dari balik jeruji.

Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang, menjadi penutup dari lagu tersebut. Secara harfiah tentu merupakan suatu kebodohan bertanya kepada benda bisu seperti rumput, namun tafsiran dari penulis adalah Ebiet ingin menyadarkan manusia betapa meruginya alam akibat ulah sembrono manusia hingga menyebabkan bencana yang tidak diinginkan.

Redaktur: Suranti Pratiwi


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Makna “Perjuangan” dalam Lagu Buruh Tani

redaksi

Mom Cut Fruit, Sebuah Bahasa Cinta untuk Ibu

redaksi

Petuah Dibalik Lagu Lancang Kuning

redaksi