Oleh: Sella Ramadani
Penantian amerta
Tatkala binar itu sirna
Nabastala ditatap sama rata
Namun rasa tak kunjung serupa
Engkau hanya fatamorgana
Tak akan terwujud sebagai nyata
Tergenggam dalam angan
Abadi hanya sebatas ilusi
Hambar dirasa warna kelabu
Bagai mega hitam tak kunjung membiru
Sama halnya denganku
Sosok yang tak sempat berlabuh
Namun sudah lama menunggu
Hati berbisik bahwa ia muak
Langkah kian lelah karena tak berujung
Intuisi memberi isyarat untuk tetap mengejar
Namun rasa-rasanya sudah cukup
Engkau bagai rasi bintang di bumantara
Dikata, namun aksa untuk ada
Kadang-kadang terasa pilu
Juga pula terasa sendu
Insan ini hanya semu
Entah kapan dapat tersentuh
Lelah jiwa tuk berlanjut
Saban hari langkah terasa penat
Kunjungan ini tak bertemu
Dan tak juga disambut
Bagaimana bisa?
Tuan bukan tak memberi izin
Namun saya yang bersembunyi
Ku rayu Tuhan sebentar
Biarlah Tuhan beri jalan
Redaktur: Anna Fauziah Pane
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.