SUARA USU
Kabar Kampus

USU Sebagai Tuan Rumah, Konferensi Penyiaran 2023 Resmi Terlaksana

Reporter: Tsabitah Syafanaura Kurniawan

Suara USU, Medan. Universitas Sumatera Utara (USU) menjadi tuan rumah Konferensi Penyiaran 2023 dengan tema “Digitalisasi Penyiaran, Tantangan, Hambatan Untuk Mewujudkan Penyiaran Sehat Pro Publik”. Konferensi ini diselenggarakan pada Kamis (27/07) di Hotel Adimulia, Medan.

Rektor USU Prof. Dr. Muryanto Amin S.Sos., M.Si turut hadir dan memberikan kata sambutan pada kesempatan ini. Pada sambutannya, Rektor USU tersebut berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan kepada USU sebagai tuan rumah untuk konferensi penyiaran tahun ini.

Selain itu, Rektor juga menuturkan terkait tantangan dalam dunia komunikasi saat ini. “Yang paling tinggi (tantangannya) adalah persoalan komunikasi dan informasi ini. Saat ini tantangan beratnya muncul media sosial atau new media dan kemudian kemajuan digital teknologi yang hampir sudah sulit kita bendung kalau itu menggunakan indikator etika jurnalistik,” ujarnya.

Mewakili Gubernur Sumatera Utara, Asisten Administrasi Umum Provinsi Sumatera Utara Ir. Lies Handayani Siregar, M.MA turut menegaskan bahwa konferensi ini menjadi sebuah agenda penting karena adanya kemajuan dan perkembangan industri penyiaran. Ia menjelaskan bahwa perkembangan tersebut patut diiringi dengan pengawasan dan regulasi agar media penyiaran menjalankan fungsi pelayanan informasi yang sehat.

“Konferensi ini menjadi sangat penting dikarenakan kemajuan dan perkembangan industri penyiaran saat ini. Tentunya perkembangan ini harus dibarengi dengan pengawasan serta regulasi sehingga media penyiaran tetap wajib menjalankan fungsi pelayanan informasi yang sehat kepada masyarakat,” ujarnya.

Ketua Komisi I DPR RI Meutya Viada Hafid yang hadir secara virtual pada acara ini juga turut mengimbau kepada masyarakat agar dapat aktif untuk membantu pemerintah untuk menyukseskan Pemilu 2024 yang menjadi tugas bersama. Partisipasi terpenting masyarakat adalah agar dapat menyaring, kritis, dan tidak mudah dalam mengkonsumsi informasi yang salah.

“Menyukseskan Pemilu 2024 adalah tugas yang tidak mudah, ini adalah tugas kita bersama. Pada kesempatan yang baik ini, saya meminta kepada masyarakat luas untuk proaktif terlibat dan juga membantu pemerintah juga menjadi masyarakat yang kritis, artinya tidak mudah termakan informasi. Informasi yang diterima harus diverifikasi terlebih dulu,” ujarnya.

Ubaidillah selalu Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat berharap agar para akademisi turut memberikan dukungan dalam mewujudkan cita-cita KPI menjadi regulator penyiaran yang baik karena melihat kondisi menuju pemilu mendatang maka dibutuhkan RUU penyiaran terkait digitalisasi dan jurnalisme.

“Kita berharap KPI mendapat support atau dukungan yang besar dari kalangan akademisi. Bahwa penyiaran kami sebagai komisioner mewakili publik tidak bisa berjalan sendiri. KPI sebagai regulator banyak sekali dapat masukan, apalagi terkait regulasi kita yang sudah terlalu lama, maka isu yang dibahas adalah soal RUU penyiaran, soal digitalisasi juga jurnalisme saat Pemilu,” ujarnya.

Pada acara puncak ini, dilakukan seminar nasional dengan tema “Kajian Penyiaran Kepemiluan Menuju Pesta Demokrasi 2024”. Memasuki tahun politik, Komisi Penyiaran Indonesia ingin mendorong para akademisi, praktisi dan peneliti untuk menemukan prespektif baru media komunikasi dan penyiaran serta memberikan kontribusi yang nyata agar ekosistem penyiaran Indonesia menuju ke arah lebih baik.

Sesi seminar yang dipandu Wanasari selaku moderator itu menghadirkan empat pembicara. Adapun empat pembicara tersebut adalah Prof. Iswandi Syahputra yang merupakan Dosen di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Pemerhati Media Paulus Widiyanto, Gilang Iskandar yang merupakan Sekjen ATVSI, serta M. Riyanto selaku Sekjen ATVNI.

Sebelumnya pada rangkaian Konferensi Penyiaran 2023 telah dilakukan call for paper. Hingga kemudian pada acara puncak Konferensi Penyiaran pada Kamis lalu dilanjut dengan presentasi dan diskusi artikel yang lolos seleksi reviewer sesuai tema.

Sesi ini dilakukan secara paralel dengan total 4 tema, yaitu Konten Lokal dalam Transformasi Digital, Jurnalisme dalam Era Digital, Masyarakat Marjinal dan Digitalisasi, Komunikasi Digital Media dan Tranformasi Budaya, Literasi Media di Era Digital, serta Pemilu dan Penyiaran di Era Digital.

Redaktur: Tania A. Putri


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Perayaan Natal Keluarga Besar Departemen Teknik Kimia USU

redaksi

Segera! IMPM Adakan Tikar Tensi Sebagai Wujud Kepedulian Terhadap Masyarakat

redaksi

Dentcussion 1.0 : Penting Ga Sih, Berorganisasi?

redaksi