SUARA USU
Film

Hope 2013: Kisah Nyata Gadis Kecil yang Mengalami Kekerasan Seksual

Penulis: M. Rifqi Rilanda dan Mei Edis Siahaan

Suara USU, Medan. Hope (2013) merupakan film yang diangkat dari kisah nyata kasus Nayoung 2008 yang mana kasus seorang gadis kecil yang mengalami pelecehan seksual di Korea Selatan. Film yang dirilis pada tahun 2013 ini membuat film Hope meraih penghargaan Sebagai Fim Terbaik di Ajang Cheongryong Film Awards ke-34 pada tahun yang sama dengan tahun rilisnya film ini.

Ceritanya bermula saat anak perempuan berusia 8 tahun bernama Im So Won (Lee Re) yang merupakan anak tunggal ditimpa tragedi pelecehan seksual secara tragis ketika ingin berangkat sekolah. Tragedi itu membuat So Won terluka parah. Tubuhnya penuh luka hingga luka besar pada anus hingga usus yang membuatnya harus memakai kantong kolostomi seumur hidupnya.

Fakta bahwa kisah ini adalah kisah nyata membuat publik geram, ditambah pada saat itu pengadilan memotong hukuman Cho Doo-soon, berusia 56 tahun (pelaku asli) dari 15 tahun menjadi 12 tahun. Sontak hal tersebut mericuhkan publik karena dianggap hukuman tersebut tidak sesuai karena telah merenggut mental korban dan membuat fisik korban menjadi cacat seumur hidup.

Karena kasus ini sangat menggemparkan masyarakat Korea Selatan pada saat itu, kasus ini akhirnya diangkat menjadi layar lebar pada tahun 2013 yang di sutradarai oleh sutradara terkenal Lee Joonik pada kala itu.

Hope 2013 ini diperankan oleh Sol Kyungu, Uhm Jiwon, dan Lee Re. Film ini sukses di berbagai negara salah satunya di Indonesia bahkan film ini sempat viral lagi setelah tahun 2013 yaitu pada tahun 2019 dan 2021.

Film ini berhasil membuat para penonton menyucurkan air mata sepanjang film dimainkan, diangkatnya film ini dari kisah nyata membuat orang-orang tertarik untuk menontonnya.

Film ini memberi tahu bahwa pelecehan bukan hanya merusak fisik, namun mengakibatkan trauma yang sangat berat bagi korban seumur hidupnya, dan film ini juga membuka mata para orang tua untuk lebih memperhatikan anaknya sesibuk apapun mereka bekerja, serta film ini mengkritik tajam terhadap sistem peradilan hukum terutama peradilan Korea Selatan sehingga UU tentang pelecehan seksual di Korea Selatan terus di revisi hingga sekarang agar menciptakan peradilan hukum yang adil dan mendukung penuh korban kekerasan seksual.

Kisah nyata yang dijadikan film ini dapat disaksikan melalui aplikasi streaming film VIU.

Redaktur: Taty Kristina


Discover more from SUARA USU

Subscribe to get the latest posts to your email.

Related posts

Love Hard, Kenyataan yang Tak Seindah Virtual

redaksi

Review Teluh: Film Horor yang ‘B’ Aja

redaksi

A Shop for Killers, Drama yang Mampu Mengguncang Penonton dengan Cerita Mencekam

redaksi