Sumber foto: detik.com
Oleh: Frianka Raya
Pernahkah kamu merasa sulit menolak ajakan seseorang, padahal hatimu merasa ada yang tidak beres? Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering merasa tertekan untuk selalu bersikap sopan atau menjaga perasaan orang lain, meskipun itu membuat kita tidak nyaman atau bahkan merasa tidak aman. Hal inilah yang diceritakan dalam film Speak No Evil. Film ini menunjukkan bagaimana terlalu percaya pada orang lain dan takut mengatakan kata tidak bisa membawa masalah besar. Ceritanya bukan saja menegangkan, tetapi juga menjadi pelajaran penting bagi kita untuk lebih mendengarkan naluri sendiri.
Disutradarai oleh James Watkins, Speak No Evil (2024) merupakan film horor psikologis yang diadaptasi dari film Denmark tahun 2022 dengan judul yang sama. Cerita Speak No Evil dimulai dengan pertemuan antara dua keluarga saat berlibur di Italia. Ben, Louise, dan putri kecil mereka, Agnes bertemu dengan keluarga Paddy, Ciara, dan putra mereka, Ant yang memiliki keterbatasan dalam berbicara. Kedua keluarga ini bertemu satu sama lain dan cepat akrab karena kehumorisan dan keterbukaan keluarga Paddy. Hingga akhirnya keluarga Ben diundang untuk mengunjungi rumah keluarga Paddy di pedesaan. Awalnya, hubungan mereka terlihat baik-baik saja seperti dua keluarga yang akrab, tetapi semuanya berubah menjadi penuh ketegangan dan ketakutan.
Ketika tiba di rumah milik keluarga Paddy, keluarga Ben mulai merasakan hal-hal aneh. Contohnya, pada saat anak Paddy dan Ciara berlaku aneh dan seperti ingin memberi tahu sesuatu. Tidak hanya itu, hal aneh juga terjadi saat Paddy bersikap kurang baik kepada istri Ben. Namun, karena ingin bersikap sopan dan tidak menyinggung, mereka mengabaikan firasat buruk yang muncul. Sambutan pasangan yang awalnya hangat, perlahan mulai terasa aneh dan membuat tidak nyaman. Ketika mereka mulai mempercayai naluri mereka dan ingin kembali ke rumah mereka, keluarga Paddy memberikan tekanan emosi seperti menunjukkan raut sedih dan menganggap keluarga Ben ingin pergi karena rumah mereka yang sederhana. Hal tersebut membuat keluarga Ben tetap tinggal karena rasa tidak enak yang membuat mereka ragu untuk pergi.
Semakin lama, keluarga Paddy tampak semakin aneh. Hal tersebut tampak dari cara Paddy mendidik anaknya dengan sangat kasar dan juga Ciara yang selalu mencoba menahan kepergian keluarga Ben. Hingga akhirnya pada suatu momen ketika Agnes dan Ant sedang bermain, Ant diam-diam membawa Agnes ke sebuah ruangan dekat peternakan mereka. Di sanalah semua rahasia terkuak, bahwa Ant bukanlah anak kandung Paddy dan Ciara melainkan anak dari keluarga yang pernah berkunjung kerumah Paddy, sama halnya seperti keluarga Ben. Keluarga Ant ternyata dibunuh oleh Paddy dan Ciara dan mereka mengambil Ant sebagai anak mereka, namun mereka membuat Ant cacat dalam berbicara agar Ant tidak bisa memberi tahu siapapun. Mereka pun berjuang untuk keluar dari rumah itu, melawan teror dari Paddy dan Ciara, serta melindungi keluarga mereka dan juga Ant yang tidak bersalah.
Film ini menggambarkan bahwa terlalu mudah percaya pada orang lain tanpa benar-benar mengenal mereka bisa membawa bahaya. Para tokoh utama, akibat berpikir bahwa harus mengikuti norma sosial, seperti bersikap sopan dan menjaga hubungan baik, mereka terus mengabaikan tanda-tanda bahaya yang jelas. Terlalu percaya pada orang asing, terutama dalam keadaan yang tidak pasti, tentu dapat menjadi kelemahan yang dimanfaatkan oleh orang-orang dengan niat jahat.
Pesan penting dari film ini adalah berhati-hati dalam memberikan kepercayaan. Kepercayaan memang penting dalam sebuah hubungan, tetapi harus diberikan dengan penuh pertimbangan, terutama kepada orang yang belum kita kenal dengan baik. Menjaga jarak, berani berkata tidak, dan melindungi diri dari situasi yang mencurigakan bukan berarti tidak ramah, tetapi menunjukkan keberanian dan kewaspadaan. Film ini mengingatkan kita bahwa dalam menerapkan norma sosial tidak boleh sampai merugikan diri sendiri dan menjadi sungkan untuk menolak orang lain sehingga mengorbankan kenyamanan dan keselamatan diri kita.
Redaktur: Balqis Aurora
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.