(Sumber: https://www.hallo.id)
Penulis: Alya Nayla Sahirah S.
Di bibir pantai sang surya mengecup paras cahaya lekuk tubuh cakrawala menyapu resah yang tersisa sedang jemariku sibuk membidik sepotong senja di atas kanvas ombak yang tertanam pada keras bebatuan.
Pada keabadian warna, aku menjumpai basah kata-kata sudah kuteguk gelas-gelas waktu tak terbaca bertahun jemari ini di rantai, nadi seni di penjara dimana bisa kutemui kebebasan tuk bercerita?
Sepotong senja yang mekar di langit jingga, terpaksa telah kurenggut nyawanya dengan egois. Aku menjadikannya sebuah mahakarya berharap bola senja yang kucuri kan menjelma legenda.
Angin utara menjemputku dari keheningan arah malam saat sepotong senja yang kuabadikan benderang.
Esok, kan kukirimkan sepotong senja itu di pameran biar mereka tahu bahwa senja yang hilang di hari kemarin, telah terpatri dalam gores kuas sang pelukis keabadian.
Redaktur: Khaira Nazira
Discover more from SUARA USU
Subscribe to get the latest posts to your email.