Mempertanyakan Suara Demokrasi dari Badan Eksekutif Mahasiswa USU

Reporter : Anjali Simanjuntak dan Balqis Aurora

Suara USU, Medan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia sebentar lagi akan melaksanakan Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden ke-8 pada tanggal 14 Februari 2024. Namun, pihak BEM USU terlihat belum menyampaikan suaranya dan belum menunjukan adanya tindakan menyikapi kondisi demokrasi dalam Pemilu 2024. Ketika diwawancarai pada tanggal 4 Februari 2024 Aziz Syahputra selaku Ketua BEM USU mengaku sedang dalam tahap perencanaan pembuatan petisi yang berdasarkan pada pandangan Mahasiswa USU terhadap Pemilu 2024. Petisi ini akan diberikan kepada para sivitas akademika dan pihak kampus USU sebagai bentuk suara dari para mahasiswa USU.

Pembuatan petisi dianggap sebagai solusi yang dapat diupayakan BEM USU untuk mendorong sivitas akademika turut memberikan suara terkait keadaan demokrasi jelang Pemilu 2024. Namun, sayangnya hingga para Guru Besar dan Alumni USU mengumandangkan kritikannya mengenai isu demokrasi di Indonesia saat ini, petisi yang direncanakan pihak BEM USU tidak kunjung terealisasikan. Perencanaan pembuatan petisi berdasarkan hasil survei para mahasiswa melalui akun sosial media BEM USU ataupun media lainnya.

Aziz juga menambahkan bahwa survei ini tidak hanya menjadi langkah yang dilakukan BEM USU untuk mendorong sivitas akademika USU yang saat itu belum mengambil sikap, tetapi juga sebagai upaya menyuarakan aspirasi mahasiswa USU apabila saat dipenghujung Pemilu 2024 dianggap terjadi kecurangan. Selain mengkaji pandangan mahasiswa di USU, pihak BEM USU juga mengatakan sedang dalam tahap proses menilik pandangan mahasiswa yang berasal dari universitas di Pulau Jawa, Sulawesi, dan beberapa universitas lainnya.

Setelah adanya pernyataan sikap oleh Guru Besar dan Alumni USU pada tanggal 5 Februari 2024 lalu, pihak Suara USU kembali menghubungi Aziz Syahputra selaku Ketua BEM USU untuk menanyakan tanggapannya perihal aksi yang dilakukan para Guru Besar dan Alumni USU. Namun, Namun masih belum ada tanggapan lanjutan dari pihak terkait.

Redaktur: Khaira Nazira